REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

PENGEMBANGAN MODEL PEMBERDAYAAN PESANTREN DALAM UPAYA PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA (TAHAP 1)

Pranata, Setia and Budisuari, Made Asri and Arifin, Andryansyah and Zainul, Ahmad (2012) PENGEMBANGAN MODEL PEMBERDAYAAN PESANTREN DALAM UPAYA PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA (TAHAP 1). Project Report. Pusat Humaniora Kebijakan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.

Full text not available from this repository.

Abstract

Dengan memperhatikan potensi pondok pesantren, masyarakat pesantren yang didominasi oleh remaja dengan segala permasalahan yang terkait dengan keremajaannya/reproduksinya dan keberadaan Poskestren dengan segala fungsinya, maka studi ini akan mengembangkan suatu upaya pelayanan kesehatan reproduksi kepada masyarakat pesantren. Dengan mengambil daerah studi di Kabupaten Sampang Jawa Timur, Balikpapan Kalimantan Timur dan Lombok Barat NIB. Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk: mengetahui pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat pesantren tentang kesehatan reproduksi; menggambarkan pola pendidikan kesehatan reproduksi di pesantren, menganalisis faktor pendukung dan penghambat upaya pesantren dalam memberikan pelayanan kesehatan reproduksi dan membuat alternatif model pendidikan kesehatan reproduksi remaja di pesantren. Hasil studi ini menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat pesantren relatif rendah dengan sikap yang relatif sedang dan perilaku yag mulai berisiko. Menyangkut pola pengajaran, materi kesehatan reproduksi yang diajarkan merujuk dari kitab-kitab kuning klasik yang perlu diperhatikan konteksnya. Metode pengajaran yang digunakan adalah weton/bandongan yang cenderung monolog dan tidak terdapat sistim evaluasi. Faktor pendukung dalam upaya perealisasian pendidikan kesehatan reproduksi remaja di pesantren antara lain: ketersediaan SDM (santri) dalam jumlah besar; komitmen dan tanggungjawab tinggi pihak pengelola/pengasuh pesantren dan waktu pendampingan oleh pengelola yang maksimal. Adapun faktor penghambatnya antara lain keterbatasan pemahaman terhadap masalah kesehatan reproduksi, minimnya keterbukaan masyarakat pesantren menyangkut persoalan yang dianggap tabu, dan keterbatasan sarana prasarana penunjang. Aspek lainnya adalah kurangnya dukungan dari pihak luar pesantren yang memiliki keterkaitan dengan persoalan pelayanan kesehatan reproduksi remaja. Sebagai upaya untuk menciptakan model alternatif pelayanan kesehatan reproduksi remaja di pesantren, perlu dilakukan pembenahan hal-hal berikut: 1) Menyangkut materi perlu dilakukan perpaduan antara materi tentang masalah kesehatan, khususnya kesehatan reproduksi yang terdapat di dalam kitab kuning dengan materi-materi mengenai hal itu di luar kitab kuning. Hasil akhirnya adalah tersedianya silabus Kespro. 2) Menyangkut metode pengajarannya dapat dilakukan berdasarkan pilihan berikut: menjadi mata pelajaran sendiri dan diajarkan dalam jam sendiri, materi diajarkan di luar jam sekolah; atau membuka kelas khusus yang bersifat optional bagi siswa. 3) Pengajarnya perlu dididik/diberdayakan untuk memahami materi Kespro agar dapat menyampaikan secara maksimal kepada peserta didik. 4) Menyangkut kelembagaan perlu dilakukan koordinasi secara ketat, menyangkut kesepahaman bahkan sampai tingkat kebijakan agar semua pihak bisa berperan aktif terlibat dalam perealisasian upaya ini, adanya mekanisme evaluasi atas implementasi dan dibutuhkan pihak yang bertanggungjawab atas terlaksananya kegiatan/program tersebut agar berkesinambungan.

Item Type: Monograph (Project Report)
Uncontrolled Keywords: Pesantren, Kesehatan Reproduksi Remaja
Subjects: W Medicine and related subjects (NLM Classification) > WQ Obstetrics > WQ 200-212 Reproduction. Pregnancy
Divisions: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Pusat Humaniora Kebijakan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Depositing User: Administrator Eprints
Date Deposited: 02 Oct 2017 05:30
Last Modified: 28 Oct 2017 03:13
URI: https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/2306

Actions (login required)

View Item View Item