REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
PENGARUH KANDUNGAN IODIUM DALAM AIR TANAH TERHADAP STATUS UIE DI DAERAH ALIRAN SUNGAI BLONGKENG, MAGELANG
Musoddaq, Muhamad Arif (2010) PENGARUH KANDUNGAN IODIUM DALAM AIR TANAH TERHADAP STATUS UIE DI DAERAH ALIRAN SUNGAI BLONGKENG, MAGELANG. Project Report. Balai Penelitian dan Pengembangan Gangguan Akibat Kekurangan Iodium Magelang.
Preview |
Text
592 GIZ - PENGARUH KANDUNGAN IODIUM DALAM AIR TANAH TERHADA.pdf Download (11MB) | Preview |
Abstract
Latar belakang: Keberadaan iodium dalam suatu lingkungan terkait dengan kondisi dasar lingkungan dan proses-proses yang terjadi di dalamnya. Tersapunya iodium dalam jangka waktu yang lama telah menyebabkan kekurangan iodium lingkungan pada banyak tempat. Di pegunungan, erosi merupakan faktor penyapu utama iodium lingkungan, sedangkan di dataran rendah hilangnya iodium lingkungan terjadi karena banjir yang berulang pada dataran tersebut. Penelitian gondok endemik pada anak-anak melaporkan bahwa prevalensi gondok lebih banyak terjadi di daerah dataran tinggi (pegunungan). Selain itu, pernah dilaporkan bahwa kemungkinan penyebab prevalensi gondok tersebut adalah rendahnya iodium di lingkungan dataran tinggi. Tujuan: Mengetahui apakah kandungan air dan ketinggian tempat suatu wilayah masih merupakan faktor yang berhubungan dengan kondisi asupan iodium anak usia sekolah dasar. Metode: Penelitian dilakukan di daerah aliran Sungai Blongkeng, tepatnya di 13 desa di sepanjang aliran Sungai Blongkeng dengan menggunakan responden anak usia sekolah dasar dari rumah tangga yang tinggal di daerah aliran Sungai Blongkeng. Responden (sampel) berjumlah 94 orang ditentukan secara purposive sampling, yang dibagi menjadi 3 populasi yang lebih kecil, yaitu: populasi yang bertempat tinggal pada ketinggian <500 mdpl., 500-800 mdpl, dan ketinggian >800 mdpl. Penelitian dilakukan dengan melakukan pengambilan sampel urine, air, dan wawancara terhadap responden dengan didampingi oleh orangtua/wali dari responden. Selain itu juga dilakukan pencatatan lokasi sumber air dan tempat tinggal responden. Hasil: Iodium dalam air tanah tersebar secara tidak seragam di daerah aliran Sungai Blongkeng, dan nilainya berkorelasi negatif dengan ketinggian sumber air tanah. Perbedaan kandungan iodium dalam air tanah tidak disebabkan oleh jenis (sumur/mata air) dan kondisi sumber air tanah (terbuka/tertutup). Pada populasi anak usia sekolah dasar, kandungan iodium dalam air minum yang berasal dari air tanah di daerah aliran Sungai Blongkeng tidak berhubungan dengan UIE. Asupan iodium anak usia sekolah dasar termasuk dalam kategori optimal (Median UIE=145,5 ug/L; Min.7, maks. 597).
Item Type: | Monograph (Project Report) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Iodium, Air Tanah, Status UIE |
Subjects: | QS-QZ Preclinical sciences (NLM Classification) > QV Pharmacology > QV 270-285 Water. Electrolytes |
Divisions: | Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Balai Penelitian dan Pengembangan Gangguan Akibat Kekurangan Iodium Magelang |
Depositing User: | Administrator Eprints |
Date Deposited: | 02 Oct 2017 05:30 |
Last Modified: | 20 Feb 2018 08:42 |
URI: | https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/2281 |
Actions (login required)
View Item |