REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

IDENTIFIKASI DAERAH BALITA RAWAN GIZI MELALUI FAKTA WILAYAH

Fuada, Noviati (2008) IDENTIFIKASI DAERAH BALITA RAWAN GIZI MELALUI FAKTA WILAYAH. Project Report. Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi dan Makanan.

Full text not available from this repository.

Abstract

Pemantauan Status Gizi balita telah dilakukan pemerintah, tercermin dari data rutin yang masuk pemerintah di sebagian wilayah. Pada kegiatan Riskesdas dilakukan pengambilan data status gizi balita secara menyeluruh di wilayah Indonesia. Melalui GIS fakta tersebut dianalisa sehingga mampu menghasilkan informasi, yang dapat mendukung suatu kebijakan. Tujuan: Mengidentifikasi daerah balita rawan gizi serta mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh. Metode: Analisis spatial dengan pengelompokan data dan overlay. Hasil: Kasus Gizi bermasalah berdasarkan 3 indikator menyebar diseluruh wilayah Provinsi Jawa Barat. Demikian juga dengan faktor-faktor yang mempengaruhi (KK miskin, Infeksi penyakit Menular dan tingkat pemanfaatan posyandu oleh Balita). Prevalensi Gizi Buruk di Provinsi Jawa Barat sudah berada di bawah rerata nasional dan target nasional, namun tetap berpotensi menjadi masalah besar karena persebaran gizi buruk masih banyak terdapat di daerah miskin. Wilayah kasus gizi bermasalah kategori tinggi, dan kategori sedang banyak terjadi di wilayah Kabupaten. Baik kategori sedang maupun tinggi merupakan wilayah yang berdampingan. Gambaran ini mengarah pada fakta bahwa masalah gizi cenderung merupakan masalah epidemiologi. Wilyah tingkat tinggi potensi rawan gizi bermasalah adalah: kota Tasikmalaya, Kabupaten Tasikmalaya, Cianjur, Garut, Ciamis, Bandung, Subang dan Majalengka. Pada daerah ini KK miskin tergolong tinggi dan status gizi balita yang bermasalah juga tinggi. Secara kronis maupun akut. Wilayah tingkat tinggi berpotensi terkena infeksi penyakit menular (ISPA, diare, pneumonia) adalah: Kabupaten Purwakarta, Karawang, Bekasi, Bogar, Sukabumi, Tasikmalaya. Dan meliputi Kota Tasikmalaya, Bekasi dan Bogar. Wilayah ini merupakan wilayah yang rendah dalam memanfaatkan posyandu dan banyak terjadi kasus infeksi penyakit pada balita. Wilayah yang berpotensi rawan status gizi dengan kategori tinggi meliputi wilayah, Kabupaten, Cianjur, Garut, Tasikmalaya dan Kota Tasikmalaya. Faktor-faktor faktual yang berpengaruh terhadap daerah potensi rawan status gizi adalah pemanfaatan posyandu dan resiko infeksi penyakit.

Item Type: Monograph (Project Report)
Uncontrolled Keywords: Status Gizi, Balita
Subjects: W Medicine and related subjects (NLM Classification) > WS Pediatrics > WS 113-141 Child Care. Nutrition. Physical Examination
Divisions: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi dan Makanan
Depositing User: Administrator Eprints
Date Deposited: 02 Oct 2017 05:30
Last Modified: 27 Oct 2017 07:36
URI: https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/2249

Actions (login required)

View Item View Item