REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

HUBUNGAN POLA KONSUMSI BAHAN MAKANAN SUMBER ANTIOKSIDAN DENGEN RISIKO TUBERCULOSIS (TB) PARU

Setyawati, Budi and Nazarina and Putri, Dwi Sisca Kumala (2008) HUBUNGAN POLA KONSUMSI BAHAN MAKANAN SUMBER ANTIOKSIDAN DENGEN RISIKO TUBERCULOSIS (TB) PARU. Project Report. Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi dan Makanan.

Full text not available from this repository.

Abstract

Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi yang dapat menular dan memiliki kemampuan untuk menyerang hampir seluruh organ, paling sering ditemukan TB menyerang organ paru. Hasil Survey Kesehatan Nasional (2001), penyakit TB merupakan penyebab kematian ke-3 terbanyak di Indonesia. Asupan antioksidan dapat memberikan efek yang positif dalam menjaga kesehatan paru-paru dan respon imun tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola konsumsi bahan makanan sumber antioksidan terhadap risiko TB-paru serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini mengambil data Riskesdas tahun 2007, dengan sampel berusia 20-45 tahun yang ada di Indonesia. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 360101 sampel, dan diantaranya 1247 sampel didiagnosa TB-paru. Data yang diolah pada penelitian ini adalah data pola konsumsi buah dan atau sayur meliputi data frekuensi konsumsi buah dan atau sayur seminggu dan besar porsi buah dan atau sayur yang dikonsumsi per-hari, data status merokok yang meliputi pernah dan tidak pernah merokok, sedangkan data sanitasi kebersihan meliputi penanganan limbah air dan sampah di rumah tangga. Dalam menentukan status gizi digunakan indeks massa tubuh (kg/m2). Untuk mengetahui hubungan masing-masing variabel terhadap risiko kejadian TB-paru dilakukan uji bivariat (OR 95% CI) dan untuk mengetahui adanya faktor-faktor lain yang mempengaruhi hubungan pola konsumsi bahan makanan sumber antioksidan terhadap risiko TB-paru digunakan uji logistik regresi. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa sampel yang tidak mengonsumsi buah setiap hari 1,2 kali berisiko TB-paru dibandingkan dengan yang mengonsumsi setiap hari (95%CI:1,005-1,520) dan faktor-faktor lain yang memberikan risiko TB-paru adalah status gizi yang kurang (OR=3.7, 95%CI: 3,256-4,168), merokok (OR=1,4, 95%CI: 1,212-1,515) dan sanitasi yang kurang baik (OR=3,0, 95%CI: 1,120-7,989). Hasil uji multivariate menunjukan bahwa faktor-faktor yang merupakan pengganggu (confounder) hubungan pola konsumsi bahan makanan sumber antioksidan (frekuensi konsumsi buah per-minggu) adalah status merokok dan interaksi antara frekuensi buah per-minggu dengan status merokok. Dengan dikontrolnya variabel pengganggu tersebut nilai OR frekuensi buah menjadi meningkat, yaitu dari 1,2 (95%CI: 1,005-1,520) menjadi 1,355 (95%CI: 1,029-1,786). Dengan demikian untuk mengurangi risiko terjadinya TB-paru, sebaiknya mengkonsumsi buah setiap hari dan menjaga status gizi tetap normal, tidak merokok dan menjaga sanitasi lingkungan tempat tinggal.

Item Type: Monograph (Project Report)
Uncontrolled Keywords: Antioksidan, Tuberculosis, Status Gizi, Merokok, Sanitasi
Subjects: W Medicine and related subjects (NLM Classification) > WF Respiratory System > WF 140-900 Diseases of the Respiratory System
Divisions: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi dan Makanan
Depositing User: Administrator Eprints
Date Deposited: 02 Oct 2017 05:30
Last Modified: 28 Oct 2017 07:35
URI: https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/2247

Actions (login required)

View Item View Item