REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

UJI KERENTANAN VEKTOR DEMAM BERDARAH DENGUE AEDES AEGYPTI TERHADAP INSEKTISIDA ORGANOPHOSPHAT DAN PYRETHROID DI DELAPAN KECAMATAN ENDEMIS DBD DI DKI JAKARTA, BOGOR, TANGERANG DAN BEKASI (LAPORAN AKHIR PENELITIAN)

Shinta, Shinta and Sukowati, Supratman and Soekirno, M. and Ariati, Yusniar (2006) UJI KERENTANAN VEKTOR DEMAM BERDARAH DENGUE AEDES AEGYPTI TERHADAP INSEKTISIDA ORGANOPHOSPHAT DAN PYRETHROID DI DELAPAN KECAMATAN ENDEMIS DBD DI DKI JAKARTA, BOGOR, TANGERANG DAN BEKASI (LAPORAN AKHIR PENELITIAN). Project Report. Pusat Penelitian dan Pengembangan Ekologi dan Status Kesehatan, Jakarta. (Unpublished)

[thumbnail of EKO 579.pdf] Text
EKO 579.pdf
Restricted to Registered users only

Download (36MB) | Request a copy

Abstract

Penggunaan insektisida dalam waktu yang lama dan pada sasaran yang sama akan mendorong berkembangnya populasi Ae. aegypti menjadi resisten, terutama di daerah endemik DBD tempat insektisida tersebut sering diaplikasikan. Penelitian dilakukan di wilayah DKI Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi, bertujuan mengetahui kerentanan populasi larva nyamuk Ae. aegypri terhadap insektisida organophospat dan pyrethroid. Status kerentanan larva Ae.aegypti terhadap insektisida organophosphat diketahui dengan uji kerentanan metode microtiter plate assay, kerentanan terhadap insektisida temephos digunakan metode Elliot. Kerentanan nyamuk Ae. aegypti terhadap organophosphat dan pyrethroid diketahui dengan uji kerentanan metode impregnated paper. Hasil penelitian menunjukkan status kerentanan Ae. aegypti terhadap insektisida organophosphat: (OP) dari DKI Jakarta bervariasi, sebanyak 56,40% populasi Ae. aegypti dari Jakarta Selatan dan 65,70% populasi Ae, aegypti dari Jakarta Utara telah resisten terhadep insektisida OP. Sebanyak 33,83% populasi Ae. aegypti dari Jakarta Timur cenderung resisten (36,47% masih rentan), lebih dari 60% populasi Ae. aegypti dari Jakarta Pusat dan Jakarta Barat masih rentan. Kota Bekasi (55,17%), Kota Tangerang (64,32%) dan Kota Bogor (78,40%) masih berstatus rentan. Larva Ae. aegypti masih rentan terhadap insektisida temephos 0,02 ppm, kematian 100% terjadi pada populasi asal Jakarta Pusat dan Bogor. Status rentan juga dijumpai di Jakarta Utara (98,67%); Jakarta Selatan (98,67%); Jakarta Timur (98.48%) dan Bekasi (98,87%). Populasi Ae. aegypti dari Jakarta Barat (97,34%) dan Tangerang (97,34%) dikatakan telah toleran. Nilai LC95 tertinggi diperoleh dari Ae aegypti Jakarta Barat (0,0164 ppm) dan nilai LC95 terendah adalah Jakarta Utara 0,0127 ppm. Hasil uji kerentanan nyamuk Ae. aegyti terhadap insektisida malathion 5% (organophosphat) menyatakan 71,13% populasi Ae.aegypti dari Jakarta Pusat telah resisten. Sedangkan Jakarta Utara (94,17%); Jakarta Barat (87,96%) ; Jakarta Timur (92,24%); Jakarta Selatan (86%); dan Kota Bekasi (96,91%) dinyatakan toleran. Bogor dan Tangerang masih rentan. Terhadap insektisida lambdacyhalothrin 0,05% dan cypermetrin 0,05% diketahui semua populasi Ae. aegypti dari JABOTABEK sudah dalam status resisten.

Item Type: Monograph (Project Report)
Uncontrolled Keywords: Aedes Aegypti, Insektisida, Organophosphat, Pyrethroid, Vektor DBD
Subjects: QS-QZ Preclinical sciences (NLM Classification) > QX Parasitology > QX 500-675 Insects. Other Parasites
Divisions: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Pusat Penelitian dan Pengembangan Ekologi dan Status Kesehatan
Depositing User: Administrator Eprints
Date Deposited: 02 Oct 2017 05:30
Last Modified: 11 Oct 2021 07:33
URI: https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/2167

Actions (login required)

View Item View Item