LAPORAN PENELITIAN ANALISIS KEMAMPUAN DAN KEINGINAN MEMBAYAR IURAN PROGRAM ASURANSI KESEHATAN SOSIAL PEGAWAI NEGERI SIPIL DI INDONESIA

Indriasih, Endang (2010) LAPORAN PENELITIAN ANALISIS KEMAMPUAN DAN KEINGINAN MEMBAYAR IURAN PROGRAM ASURANSI KESEHATAN SOSIAL PEGAWAI NEGERI SIPIL DI INDONESIA. Project Report. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.

Abstract

Program Jaminan kesehatan bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang bersifat wajib diselenggarakan oleh PT Askes (Persero) melalui Program Askes Sosial sebagaimana yang diatur melalui Peraturan Pemerintah No. 69 tahun 1991. Peserta program ini mencakup Pegawai Negeri Sipil (aktif), Penerima Pensiun PNS dan TNI/POLRI, Veteran, Perintis Kemerdekaan beserta keluarganya. Penelitian ini bertujuan untuk. mengidentifikasi tingkat kemampuan dan kemauan membayar biaya pelayanan kesehatan peserta Askes Sosial PNS di Indonesia dalam rangka peningkatan benefit dan mengetahui gambaran penyelenggaraan program asuransi kesehatan bagi PNS. Penelitian dilaksanakan pada April - November 2010 ini di 4 rumah sakit rujukan di 4 provinsi yang dipilih, yaitu (1)RSUP Persahabatan, Jakarta; (2) RSUD Abdoel Muluk, Lampung, (3) RSUD Ulin, Kalimantan Selatan dan (4) RSUD Tangerang, Banten. Sejumlah 100 orang responden peserta Askes PNS yang memenuhi kriteria diwawancarai dengan menggunakan kuisioner. Hasil Penelitian menunjukan 88% PNS yang menggunakan Askes mengaku masih mengeluarkan biaya tambahan. Rata-rata mereka iuran sebesar Rp.500.000 dengan iuran minimum sebesar Rp.40.000 dan nilai maksimum sebesar Rp.16.000.000. Kesulitan dirasa oleh PT Askes untuk memonitor obat non DPHO yang sering diresepkan adalah ketika dokter memisahkan lembar resep obat DPHO dan non DPHO. RS dalam memberikan pelayanan untuk peserta askes dibantu dengan adanya Askes center yang berfungsi administrasi, kemitraan, pemberian informasi, penanganan keluhan dan pengendalian pelayanan kesehatan bagi peserta Askes PT Askes. Besaran keinginan (WTP) dan kemauan (ATP) membayar di ketahui dengan 2 metode langsung dan estimasi dari pengeluaran belanja rumah tangga. Analisis keinginan (WTP) dilakukan dengan metode langsung dan tidak langsung. Hasilnya menunjukkan angka maksimal metode langsung jauh lebih tinggi dari angka estimasi yaitu Rp.550.000 dan Rp.400.000. Untuk metode langsung 25% responden mengatakan mereka sanggup membayar minimal Rp.200.000. sekitar 15%> sanggup membayar Rp.100.000 s.d Rp.200.000. Sisanya atau paling banyak (60%) sanggup membayar kurang dari Rp.100.000. Sedangkan untuk metode estimasi adalah 15% responden lebih besar atau sama dengan Rp.200.000, 20% responden ingin membayar Rp.100.000 sd. Rp.199.000 dan 65% kurang dari Rp.100.000. Estimasi kemampuan (ATP) membayar diMung dari pengeluaran belanja rumah tangga dengan pendekatan 5 kategori yang menunjukkan variasi besar antara nilai maksimum dan minimum diantara 5 kategori tersebut. Pada ATP kategori 4 dan 5, responden terbanyak mempunyai kemampuan antara Rp.500.000-Rp. 1.000.000. Sedangkan pada ATP kategori 1,2 dan 3 lebih dari 60% responden berkemampuan dibawah Rp. 200.000 atau sekitar 40% berkemampuan dibawah Rp.100.000. Rentang kemungkinan kisaran ATP dan WTP pada 2,6%- 5,3% dari rata-rata total pendapatan (responden) PNS sebulan. Hasil penelitian ini menunjukkan peluang yang cukup besar bagi PT Askes untuk melakukan review penetapan besaran kontribusi peserta Askes sosial PNS dengan memperhatikan peningkatan benefit (manfaat) bagi pesertanya dan kualitas penyelenggaraan program.

Actions (login required)

View Item