REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
Resistensi Jaringan Lunak Kepala dan Tulang Tengkorak Kadaver terhadap Kekerasan Tumpul : penelitian biomekanika eksperimental pada kadaver Indonesia
Halim, Frans X Suharyanto (2011) Resistensi Jaringan Lunak Kepala dan Tulang Tengkorak Kadaver terhadap Kekerasan Tumpul : penelitian biomekanika eksperimental pada kadaver Indonesia. Project Report. Pusat Penelitian dan Pengembangan Bio Medis dan Farmasi.
Full text not available from this repository.Abstract
Trauma kepala dapat menimbulkan akibat yang serius, bahkan fatal. Ketahanan jaringan lunak dan tulang tengkorak sangat mempengaruhi efek yang terjadi pada susunan saraf pusat. Oleh karena itu, ketahanan jaringan sangat penting untuk diketahui dan diteliti. Tujuan penelitian untuk mendapatkan angka ketahanan jaringan lunak dan tulang tengkorak terhadap trauma kepala pada orang Indonesia pada berbagai modus kekerasan. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental pada 30 kadaver (mayat) orang Indonesia tidak dikenal, yang dilakukan di Departemen Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal FKUI/RSCM. Pembebanan cepat dan lambat dilakukan pada 8 lokasi di kepala (frontal, oksipital, temporal dan parietal) pada sisi kanan dan kiri. Variabel dependen yaitu ketahanan jaringan lunak dan tulang tengkorak. Variabel independen meliputi karakteristik kadaver, besaran gaya yang diberikan serta vibrasi yang diterima. Pengukuran dilakukan terhadap beban maksimal yang dapat ditahan sarnpai terjadi perlukaan/patah, besarnya displacement yang terjadi, serta perlukaan yang terjadi pada jaringan lunak. Data diperoleh dengan metode pengukuran antropometri, pembebanan cepat dan lambat serta simulasi program MADYMO. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji t dan regresi linier. Lokasi jaringan lunak yang paling rentan adalah daerah frontal sinistra pada pembebanan sebesar 1269,25 N, sedangkan yang paling tahan adalah daerah temporal dextra pada pembebanan sebesar 1512,25 N. Lokasi jaringan tulang yang paling rentan pada pembebanan cepat adalah temporal dextra dengan pembebanan sebesar 1310,10 N, sedangkan yang paling tahan adalah daerah frontal dextra dan oksipital dextra dengan pembebanan lebih dari 2000 N. Selanjutnya, lokasi jaringan tulang yang paling rentan pada pembebanan larnbat adalah frontal dextra dengan pembebanan sebesar 41,5 N, sedangkan yang paling tahan adalah daerah oksipital dextra dan temporal sinistra dengan pembebanan lebih dari 90 N. Simulasi dengan program MADYMO didapatkan bahwa patah tulang terngkorak terjadi pada ketinggian 1,5 meter, yaitu pada daerah temporal dextra sebagai daerah pada tulang tengkorak yang paling rentan.
Item Type: | Monograph (Project Report) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kadaver ; tulang tengkorak |
Subjects: | W Medicine and related subjects (NLM Classification) > WE Musculoskeletal System > WE 700-715 Head and Trunk |
Divisions: | Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Pusat Penelitian dan Pengembangan Bio Medis dan Farmasi |
Depositing User: | Administrator Eprints |
Date Deposited: | 02 Oct 2017 05:30 |
Last Modified: | 08 Nov 2017 14:42 |
URI: | https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/2112 |
Actions (login required)
View Item |