REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
Intervensi Dan Laboratorium Litbangkes Untuk Permasalahan Kesehatan (Kejadian Luar Biasa/Bencana) Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Depkes RI Tahun 2009
Putranto, Rudi Hendro (2009) Intervensi Dan Laboratorium Litbangkes Untuk Permasalahan Kesehatan (Kejadian Luar Biasa/Bencana) Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Depkes RI Tahun 2009. Project Report. Pusat Penelitian dan Pengembangan Bio Medis dan Farmasi.
Full text not available from this repository.Abstract
Investigasi Etiologi Laboratorium Litbangkes untuk Permasalahan Kesehatan (Kejadian Luar Biasa/Bencana) Penanggulangan Wabah/KLB penyakit menular diatur dalam UU.No.4 tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular, PP.No.4 tahun 1991 tentang Penanggulangan Wabah Penyakit Menular, Peraturan Menteri Kesehatan No.560 tentang jenis penyakit tertentu yang dapat menimbulkan wabah. Keputusan Menteri Kesehatan No. 1116/MENKES/SKNIII/2003 tentang surveilans epidemiologi dan penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB), Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Puslitbangkes) (cq. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan) dinyatakan sebagai bagian dari jejaring Sistem Surveilans Epidemiologi Kesehatan dan Penanggulangan KLB di Indonesia. Puslitbangkes berperan utama dalam menegakkan diagnosis melalui laboratorium dan meneliti etiologi KLB. Mengingat KLB selalu terjadi setiap tahun di berbagai daerah di Indonesia, yang meliputi berbagai jenis penyakit, maka investigasi etiologi dan karakteristik penyakit yang berpotensi menimbulkan KLB ini sangat penting untuk dilakukan. Dengan tuluan memastikan Penyebab Penyakit dan Adanya KLB serta mengetahui gambaran Epidemiologi Penyakit Menular di Indonesia. Manfaat dapat menyimpulkan jenis penyakit yang menyebabkan KLB, karakteristiknya, serta faktor - faktor yang berkaitan dengan risiko penyebaran penyakit KLB tersebut, sehingga dapat menjadi dasar dilakukannya tindakan penanggulangan secara dini dan perencanaan langkah - langkah antisipasi terhadap KLB yang mungkin akan terjadi. Selama tahun 2009 Puslitbang Biomedis dan Farmasi menerima laporan KLB Flu Burung (Avian Influenza) dengan 296 kasus suspek dengan 24 diantaranya dinyatakan positif setelah dikonfirmasi secara laboratoris. Adapun total suspek penderita AI terbanyak terjadi pad a bulan Agustus diikuti oleh bulan Juli. Sedangkan untuk kasus yang dinyatakan post if secara laboratoris (PCR, Serologi dan Sekuensing) meningkat pada bulan Januari 2009 dengan jumlah kasus 7 orang. Pemeriksaan laboratoris untuk Flu Burung adalah dengan teknik metode PCR, Serology dan yang lebih canggih lagi dengan mengggunakan sekuensing Dari 24 Kasus Positif Flu Burung selama tahun 2009, terdapat 17 kasus berjenis kelamin wanita (71%) dan 7Kasus berjenls kelamin Pria (29%). Sedangkan Jika dilihat dari segi umur, jumlah kasus positif pada anak-anak adalah 13 kasus (54%) dan pad a orang dewasa berjumlah 11 kasus (46%) Adanya infeksi virus influenza H1 N1 dengan strain yang baru dimulai di Mexico pada bulan Maret 2009, yang akhirnya menyebar ke seluruh dunia. Wabah influenza baru H1 N1 juga menimbulkan angka kematian yang cukup besar di Mexico. Pada tanggal 11 Juni 2009, WHO menaikkan kewaspadaan pandemi influenza dari level 5 ke level 6. Indonesia pun tidak terlepas dari wabah influenza baru H1N1. Kasus suspek H 1 N 1 pertama kali dilaporkan di Indonesia pad a bulan Mei 2009. Kasus suspek terus meningkat dan pada bulan Juni dilaporkan kasus positif terinfeksi virus influenza baru H1N1 pertama kali di Indonesia.
Item Type: | Monograph (Project Report) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | KLB, etiologi |
Subjects: | W Medicine and related subjects (NLM Classification) > WA Public Health > WA 1-106 Reference Works. General Works |
Divisions: | Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Pusat Penelitian dan Pengembangan Bio Medis dan Farmasi |
Depositing User: | Administrator Eprints |
Date Deposited: | 02 Oct 2017 05:30 |
Last Modified: | 07 Nov 2017 07:04 |
URI: | https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/2101 |
Actions (login required)
View Item |