REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
Faktor-Faktor Pencemaran yang Berhubungan dengan Kejadian ISPA pada Balita di Indonesia
Supraptini, Supraptini (2009) Faktor-Faktor Pencemaran yang Berhubungan dengan Kejadian ISPA pada Balita di Indonesia. Project Report. Pusat Penelitian dan Pengembangan Ekologi dan Status Kesehatan.
Full text not available from this repository.Abstract
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007 adalah riset berbasis masyarakat yang menggunakan sampel Susenas Kor, yang mengumpulkan data semua indikator kesehatan yaitu : status kesehatan, kesehatan lingkungan, perilaku kesehatan, berbagai aspek pelayanan kesehatan dan Biomedis. Informasinya mewakili tingkat kabupaten/kota, provinsi, dan nasional. Kejadian ISPA di Indonesia menurut hasil Riskesdas 2007 prevalensinya pada satu bulan terakhir adalah 25,5% dengan prevalensi tertinggi pada Balita yaitu lebih dari 35%-nya. Analisis lanjut ini memakai data dari Riskesdas 2007 yang sudah terkumpul (data sekunder). Dari jumlah Balita 88.579 orang yang dianalisa, didapatkan persentase Balita yang menderita ISPA di Indonesia sebesar 42,18%. Untuk memperkaya data dipadukan pula dengan data Susenas 2007. Dari analisis bivariat diketahui hubungan faktor balita dengan ISPA yang bermakna adalah faktor : umur, jenis kelamin, dan status gizi. Bila dilihat hubungan dari faktor Ibu yang bermakna ada 3 faktor yaitu : pendidikan Ibu, pekerjaan Ibu dan tingkat pengeluaran perkapita (status ekonomi). Hubungan yang bermakna dari faktor-faktor lingkungan dengan ISPA pada Balita adalah: jenis bahan bakar memasak, perokok dalam rumah, jenis atap rumah, jenis dinding rumah, jenis lantai rumah, outdoor pollution,dan daerah tempat tinggal. Dari hasil pemodelan yang terakir dari 15 faktor yang diduga berhubungan dengan ISPA pada Balita, diperoleh faktor-faktor yang berhubungan signifikan dengan kejadian ISPA pada Balita ada 8 yaitu : umur, status gizi, pendidikan Ibu, pekerjaan Ibu, bahan bakar memasak, perokok dalam rumah, jenis lantai, dan outdoor pollution.Tiga terbesar faktor yang dominan berhubungaan dengan ISPA pada Balita berturut-turut adalah: umur, bahan bakar memasak, pendidikan Ibu. Dari hasil pemodelan akhir diketahui bahwa Indoor Air Pollution (pencemaran udara di dalam rumah) yang mempunyai hubungan bermakna dengan kejadian ISPA pada Balita adalah faktor-faktor: bahan bakar memasak, perokok dalam rumah dan jenis lantai rumah.
Item Type: | Monograph (Project Report) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | ISPA; balita; pencemaran |
Subjects: | W Medicine and related subjects (NLM Classification) > WS Pediatrics > WS 200-342 Diseases of Children and Adolescents |
Divisions: | Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Pusat Penelitian dan Pengembangan Ekologi dan Status Kesehatan |
Depositing User: | Administrator Eprints |
Date Deposited: | 02 Oct 2017 05:30 |
Last Modified: | 09 Nov 2017 03:45 |
URI: | https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/2087 |
Actions (login required)
View Item |