REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

Dampak Status Imunisasi pada Anak Balita di Indonesia

Lestari, C.S. Whinie (2009) Dampak Status Imunisasi pada Anak Balita di Indonesia. Project Report. Pusat Penelitian dan Pengembangan Bio Medis dan Farmasi.

Full text not available from this repository.

Abstract

Program imunisasi di Indonesia sudah mencapai Universal Child Imunization (UCl) pada akhir tahun 1990 yaitu > 80% bayi sasaran sudah mendapatkan imunisasi dasar lengkap. Cakupan imunisasi yang tinggi diharapkan dapat menurunkan kejadian penyakit seperti campak yang dapat mengakibatkan infeksi sekunder berupa pneumonia dan diare. Namun sampai saat ini masih terjadi KLB campak di beberapa daerah. Data cakupan imunisasi dan kejadian penyakit yang ada selama ini lebih banyak adalah berbasis fasilitas kesehatan sehingga masih dibutuhkan data yang berbasis komunitas untuk melengkapi dan mendapatkan data yang lebih akurat. Pada tahun 2007, Departemen Kesehatan telah melakukan riset kesehatan dasar (RISKESDAS) berskala nasional dengan kerangka dan jumlah sampel mengikuti sampel SUSENAS Kor. Analisis secara mendalam dan komprehensif dapat menilai kemajuan program imunisasi, besaran masalah yang sebenamya dan dampak yang kurang diperhitungkan dalam menurunkan angka kesakitan anak. Analisa dilakukan menggunakan kompleks sampel dengan SPSS 15. Hasil analisa data Riskesdas menunjukkan perbedaan yang cukup besar antara cakupan imunisasi lengkap (41,4%, n=69.189) dengan cakupan imunisasi campak (81,3%, n=61.843) pada anak balita umur 12-59 bulan. Hal ini menunjukkan bahwa cakupan imunisasi campak belum bisa digunakan sebagai indikator cakupan imunisasi lengkap pada anak balita, sehingga masih diperlukan pendataan secara berkala untuk menilai cakupan imunisasi lengkap pada anak balita. Kejadian penyakit campak pada anak yang tidak mendapat imunisasi campak lebih tinggi (5,3%) dibandingkan dengan anak yang diimunisasi campak (3,5%). Sehingga imunisasi campakmasih efektif untuk mencegah penyakit campak. Anak yang tidak mendapat imunisasi lengkap berisiko 2,4 kali (p=O,OOO 1) menderita penyakit campak yang disertai dengan pneumonia, dan berisiko 2,7 kali (p=O,OOOl) menderita penyakit campak disertai dengan diare dan pneumonia dibandingkan -dengan anak yang mendapat imunisasi lengkap. Sehingga cakupan imunisasi lengkap yang tinggi menunjukkan hasil yang baik untuk mencegah penyakit campak disertai komplikasinya. Hasil analisis multivariat terhadap akses, pemanfaatan pelayanan kesehatan dan pendidikan KK menunjukkan bahwa pendidikan KK dan pemanfaatan Posyandu/Poskesdes merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap status imunisasi lengkap anak balita. Status gizi baik dan normallebih tinggi pada anak dengan status imunisasi lengkap dibandingkan dengan status imunisasi tidak lengkap. Sehingga untuk mencegah kelainan gizi baik yang akut maupun yang kronis maka salah satu variabel yang turut berperan adalah status imunisasi balita.

Item Type: Monograph (Project Report)
Uncontrolled Keywords: Imunisasi
Subjects: W Medicine and related subjects (NLM Classification) > WS Pediatrics > WS 113-141 Child Care. Nutrition. Physical Examination
Divisions: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Pusat Penelitian dan Pengembangan Bio Medis dan Farmasi
Depositing User: Administrator Eprints
Date Deposited: 02 Oct 2017 05:30
Last Modified: 09 Nov 2017 03:58
URI: https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/2086

Actions (login required)

View Item View Item