REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
Kesenjangan Antara Kebutuhan Perawatan Gigi dan Pemanfaatan Pelayanan
Kristanti, Kristanti (2009) Kesenjangan Antara Kebutuhan Perawatan Gigi dan Pemanfaatan Pelayanan. Project Report. Pusat Penelitian dan Pengembangan Ekologi dan Status Kesehatan.
Full text not available from this repository.Abstract
Riskesdas 2007 mengumpulkan informasi tentang penduduk yang mempooyai masalah gigi dan mulut dalam 12 bulan terakhir dan menerima perawatan yang tepat dari profesional kesehatan gigi dengan menggunakan kuesioner terstruktur. Selain itu juga melakukan pengukuran status kesehatan gigi penduduk umur 12 tahoo ke atas secara objective dengan melalui pemeriksaan gigi. Informasi tentang besarnya kesenjangan antara need dan demand dikaji dengan menggunakan data Riskesdas 2007. Dalam analisis ini diukur besarnya effective demand yaitu kemampuan untuk mendapat peLayanan dari profesional gigi. Disain analisis adalah deskriptif dan analitik/komparatif. Hasil analisis Riskesdas 2007 melaporkan hanya 9,0% penduduk Indonesia yang bermasalah gigi mulut dan memanfaatan pelayanan kesehatan gigi yang berarti terdapat kesenjangan yang cukup besar antara kebutuhan akan perawatan dan pemanfaatan pelayanan profesional gigi; kesenjangan ini terjadi di semua goiongan umur. Meskipun nampak peningkatan demand pada kelompok umur lebih tinggi, namun demand masih tetap rendah (<13,8%). Pada penduduk muda effective demand lebih rendah dibanding pada penduduk yang lebih tua. Membandingkan Indeks DMF-T hasil SKRT 1995 dan SKRT 2001 nampak efek promotifpositif, namun dari SKRT 2001 ke Riskesdas 2007 tidak menunjukkan adanya efek promotif. Indeks DMF-T pada berbagai unsur hasil SKRT 1995, SKRT 2001 dan Riskesdas 2007 menunjukkan trend DMF- T menurut umur tidak berbeda nyata perbedaan pd intercept Insidensi tdk berbeda. dapat dikatakan efek protektif tidak ada. Riskesdas 2007 menunjukkan motivasi penduduk untuk menumpatkan gigi yang karies sangat rendah yaitu hanya 1,5%. Sebesar 74,8% penduduk mengalami keterlambatan penanganan pada gigi yang karies sehingga harus memerlukan pencabutan. Dan 23,7% penduduk menderita kerusakan yang belum ditangani dan memerlukan penanganan. SKRT 1995, SKRT 2001 dan Riskesdas 2007 menunjukkan Deteksi dini dan promt treatment tidak berfungsi (PTI), Terapi kecil (RTf), dan Terlambat penanganan Tinggi (MI). Dapat disimpulkan Effective demand sangat rendah (9.0%), terjadi kesenjangan di semua kelompok umur, meskipun nampak peningkatan demand pada kelompok umur lebih tinggi, namun demand masih tetap rendah (<13,8%). Pada penduduk muda effective demand lebih renjah daripada penduduk yang lebih tua. Efek promotif 2007 tidak nampak, Efek protektif tidak nampak, deteksi dini dan promt treatment tidak berfungsi, Treatment kecil I (RTI), Terlambat penanganan Tinggi (MI), Kerusakan gigi sebagian besar berakhir dengan pencabutan.
Item Type: | Monograph (Project Report) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Perawatan gigi |
Subjects: | W Medicine and related subjects (NLM Classification) > WU Dentistry. Oral Surgery > WU 100-113.7 Anatomy. Physiology. Hygiene |
Divisions: | Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Pusat Penelitian dan Pengembangan Ekologi dan Status Kesehatan |
Depositing User: | Administrator Eprints |
Date Deposited: | 02 Oct 2017 05:30 |
Last Modified: | 09 Nov 2017 01:51 |
URI: | https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/2075 |
Actions (login required)
View Item |