REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
Gambaran Status Kesehatan Penduduk Daerah Pertambangan dan Non Pertambangan di Kalimantan Selatan : ISPA pada Balita, Berat Badan Balita, serta Lingkar Lengan Atas Ibu Hamil
Pasaribu, Luxi Riajuni (2009) Gambaran Status Kesehatan Penduduk Daerah Pertambangan dan Non Pertambangan di Kalimantan Selatan : ISPA pada Balita, Berat Badan Balita, serta Lingkar Lengan Atas Ibu Hamil. Project Report. Pusat Penelitian dan Pengembangan Bio Medis dan Farmasi.
Full text not available from this repository.Abstract
Tujuan keempat Millenium Development Goals (MDGs) Indonesia adalah menurunkan angka kematian anak dan tujuan kelimanya adalah meningkatkan kesehatan ibu. Analisa data-data kesehatan dari Riskesdas 2007 dan jumlah pertambangan batu bara dan produksinya di Provinsi Kalimantan Selatan dilakukan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara serangan penyakit infeksi pada balita gizi buruk dan gizi kurang, serta resiko Kurang Energi Kronik pada ibu hamil dengan pertambangan. Analisis variabel-variabel tersebut di atas menggunakan program SPSS. Tahap analisis dimulai dari recode dan menggabungkan beberapa variabel, weighting, lalu analisis mulai dari univariat sampai multivariat. ISPA pada balita berhubungan dengan semakin besar jumlah pertambangan dan semakin besar jumlah produksi batu bara. Analisis selanjutnya menunjukkan tidak adanya tambang memperkecil resiko kejadian ISPA dengan OR = 0,73 (CI 0,718-0,741) sedangkan beberapa pekerjaan KK, yaitu wiraswasta/pedagang, petani, dan buruh meningkatkan resiko (1,151; 1,507; 1,338 kali). Ketiga jenis status gizi (BB/U, TB/U, BB/TB) menunjukkan adanya hubungan yang signifikan dengan kejadian ISPA. Analisis selanjutnya diperoleh bahwa tidak ada tambang memperkecil resiko menjadi 0,694 kali, sedangkan beberapa jenis pekerjaan KK terutama petani dan buruh meningkatkan resiko masing-masing 1,669 kali dan 1,632 kali. Selanjutnya, analisis menunjukkan adanya hubungan antara pertambangan batu bara dan produksi batu bara dengan balita gizi buruk di setiap kabupaten Regresi logistik menunjukkan bahwa adanya pertambangan meningkatkan resiko balita 1,109 kali menjadi kurus atau sangat kurus. Adanya pertambangan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ketiga jenis status gizi ini. Pengaruh paling kuat adalah pada status gizi BB/TB atau anak kurang gizi akut. Pada analisis data ibu hamil, uji t menunjukkan bahwa memang ada hubungan antara jumlah pertambangan batu bara dan jumlah produksi batu bara dengan kejadian KEK pada ibu hamil. Dalam analisis selanjutnya, resiko tertinggi terdapat pada adanya pertambangan (1,228 kali), ibu hamil yang bekerja sebagai buruh (1,339 kali), dan adanya jarak dari rumah ke sumber polusi industri (1,198 kali). Hasil analisis ini menunjukkan bahwa keberadaan pertambangan berhubungan secara langsung maupun tidak langsung dengan kejadian ISPA dan kurang gizi pada balita, serta KEK pada ibu hamil. Oleh karena itu program perbaikan memerlukan intervensi pada program kesehatan dan lingkungan.
Item Type: | Monograph (Project Report) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | gambaran status kesehatan; ispa balita |
Subjects: | W Medicine and related subjects (NLM Classification) > WS Pediatrics > WS 200-342 Diseases of Children and Adolescents |
Divisions: | Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Pusat Penelitian dan Pengembangan Bio Medis dan Farmasi |
Depositing User: | Administrator Eprints |
Date Deposited: | 02 Oct 2017 05:30 |
Last Modified: | 09 Nov 2017 03:56 |
URI: | https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/2022 |
Actions (login required)
View Item |