REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
Menentukan Filariasis Terkini di Indonesia
Sekartuti, Sekartuti (2008) Menentukan Filariasis Terkini di Indonesia. Project Report. Pusat Penelitian dan Pengembangan Bio Medis dan Farmasi.
Full text not available from this repository.Abstract
Di beberapa daerah terutama yang susah dijangkau, prevalensi filariasis masih tinggi, sehingga merupakan masalah kesehatan bagi masyarakat. Pada tahun 2000 WHO telah mencanangkan Program Eliminasi Filariasis di dunia yang diharapkan tercapai pada tahun 2020. Indonesia merupakan salah satu negara yang terlihat dalam komitmen eliminasi filariasis tersebut. Di Indonesia masalah filariasis ini sangat kompleks, penyebarannya sangat luas, dan penyebabnya 3 jenis cacing yaitu Wuchereria bancrofti, Brugia malayi dan Brugia timori. Pengobatan masal menggunakan DEC albendazole telah dilakukan di beberapa daerah endemik dengan frekuensi dan cakupan yang bervariasi. Akan tetapi sebagian besar daerah belum mulai melakukan pengobatan masal karena faktor antara lain : belum tersedianya data dasar tentang besarnya masalah, kendala operasional, dan lain-lain. Oleh karena itu, dalam rangka menunjang keberhasilan Program Eliminasi Filariasis di Indonesia, telah dilakukan identifikasi situasi filariasis terkini yang meliputi aspek epidemiologi, pengobatan, serta operasionalisasi program di beberapa daerah endemik. Tujuan penelitian ini bertujuan untuk menentukan situasi filariasis terkini di Indonesia. Pengumpulan data dilakukan secara retrospektif dan potong lintang di beberapa daerah yang diduga endemik, daerah endemik rendah, daerah yang telah dinyatakan endemik tinggi yang ditetapkan sebagai target pengobatan, dan daerah yang sudah melakukan eliminasi (pengobatan masal) tahun ke-2, ke-3 maupun ke-5. Survei dilakukan di 8 propinsi dan 10 kabupaten. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa tidak semua daerah yang diduga mempunyai masalah filariasis , mempunyai angka kesakitan yang tinggi (MF rate > 1%), seperti Kabupaten Tasikmalaya dan Luwu Timur. Sedangkan daerah yang paling bermasalah dan perlu mendapat perhatian dan penanganan segera adalah wilayah Kabupaten Sikka dan Kotawaringin Barat; Daerah yang dianggap non endemik (Mf rate < 1%), terbukti memang tidak ada kasus positif mikrofilaria meskipun ditemukan penderita kaki gajah. Masalah filariasis di Jawa Timur (wilayah Kabupaten Lamongan) belum dapat dikonfirmasi species cacing filaria penyebabnya meskipun telah menggunakan tehnik identifikasi antibodi yang spesifik terhadap Brugia dan atau Wuchereria (RDT); Implementasi unit pengobatan masal di berbagai yang sudah melaksanakan program eliminasi bervariasi (kabupaten/ kecamatan/desa) sesuai dengan kesiapan dana dan SDM setempat, demikian juga kesiapan manajemen program dan tatalaksana kasus di rumah sakit di berbagai tingkat administrasi; Data pendukung program eliminasi (peta endemisitas, PSP masyarakat terhadap penyakit filariasis, dan vektor potensial) masih sangat terbatas di hampir semua daerah yang diteliti. Untuk meningkatkan kesiapan dan keberhasilan program eliminasi filariasis di Indonesia disampaikan beberapa saran antara lain: Penentuan angka kesakitan (Mf rate) di daerah di mana kasus kronis ditemukan perlu dilakukan untuk menentukan cara penanganannya (program eliminasi atau cukup dengan pengobatan selektif), dan sebagai bahan advokasi kepada pemegang keputusan (stake holders); Dalam persiapan eliminasi perlu diketahui PSP masyarakat terhadap penyakit filariasis agar penyuluhan yang dilakukan sebelum pengobatan masal lebih (terarah/kena sasaran); Untuk mempersiapkan SDM yang akan berperan dalam kegiatan di laboratorium, rumah sakit, maupun di lapangan, dapat meminta bantuan instansi terkait yang mempunyai kompetensi.
Item Type: | Monograph (Project Report) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Filariasis |
Subjects: | W Medicine and related subjects (NLM Classification) > WC Communicable Diseases > WC 680-950 Tropical and Parasitic Diseases |
Divisions: | Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Pusat Penelitian dan Pengembangan Bio Medis dan Farmasi |
Depositing User: | Administrator Eprints |
Date Deposited: | 02 Oct 2017 05:30 |
Last Modified: | 09 Nov 2017 12:52 |
URI: | https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/1937 |
Actions (login required)
View Item |