Implementasi Model Peningkatan Kapabilitas Penganggaran Berbasis Kinerja dan Pembiayaan Kesehatan di Daerah Kabupaten/Kota (Tahap 2: Formulasi dan Implementasi Model)

Budiarto, Wasis (2005) Implementasi Model Peningkatan Kapabilitas Penganggaran Berbasis Kinerja dan Pembiayaan Kesehatan di Daerah Kabupaten/Kota (Tahap 2: Formulasi dan Implementasi Model). Project Report. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.

Abstract

Penelitian ini merupakan salah satu realisasi dari UU No. 22 dan 25 tahun 1999, PP No. 105, 106, 107 tahun 2000 dan Kep. Mendagri No. 29 tahun 2002 serta sebagai lanjutan dari penelitian penganggaran dan pembiayaan kesehatan sebelumnya (DIP 2002) dimana pada tahap ini merupakan tahapan implementasi dari model yang telah dibuat pada tahap pertama. Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah melakukan formulasi dan implementasi model peningkatan kepabilitas (capacity building) bidang panganggaran kesehatan di daerah dengan pendekatan kinerja dan pembiayaan kesehatan di kabupaten/kota dalam rangka otonomi daerah. Lokasi penelitian seperti pada tahap I, meliputi Propinsi Kalimantan Timur (Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kota Balikpapan), Propinsi Jawa Timur (Kabupaten Magetan dan Bojonegoro) serta Propinsi Nusa Tenggara Barat (Kabupaten Lombok Barat dan Lombok Timur). Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner dan wawancara dengan petugas keuangan dan anggaran di unit kerja kesehatan (Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. RSUD dan Puskesmas) dan unit kerja non kesehatan. Variabel dalam penelitian ini meliputi reaksi terhadap materi pelatihan, motivasi untuk implementasi, kemampuan sistem informasi keuangan di unit kerja, komitmen karyawan serta kepuasan kerja peserta pelatihan, yang dilakukan dengan menggunakan skoring (skor 1-4). Di samping itu juga objective test terhadap kemampuan petugas pasca pelatihan, dan depth interview dengan pimpinan unit kerja. Analisis deskriptif dilakukan dalam penelitian ini, di samping analisis kualitatif-rasionalistik, sintesis preskriptif serta digunakannya expert judgment. Penelitian telah menghasilkan 4 (empat) modul penganggaran dan pembiayaan yang meliputi modul penyusunan anggaran berdasarkan kinerja, modul penghitungan pembiayaan kesehatan dengan pendekatan Distric Health Account (DHA), pelaporan keuangan unit kerja dengan menggunakan Akuntasi Keuangan Daerah, serta modul perencanaan kesehatan dengan pendekatan konsep-konsep ekonomi. Reaksi peserta terhadap materi pelatihan menunjukkan bahwa responden cukup yakin bahwa kelompok kerjanya akan mengimplementasikan modul-modul itu pada penyusunan anggaran (skor rata-rata 2,60). Motivasi responden untuk implementasi juga cukup baik (skor rata-rata 2,80) sedangkan kemampuan sistem informasi keuangan yang ada di unit kerja responden relatif cukup (skor 2,20). Komitmen karyawan terhadap implementasi model adalah sangat baik (skor rata-rata 3,50) sedangkan kepuasan karyawan selama menjalankan tugas-tugasnya di bidang keuangan dan anggaran relatif sangat puas dengan skor rata-rata 2,86 (skor antara 1-4). Budaya organisasi di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota menurut pendapat karyawan di Kalimantan Timur dengan skor 3,42, Nusa Tenggara Barat skor 3,49 dan Jawa Timur skor sebesar 3,60 (skor antara 1-5). Diharapkan dengan peningkatan kapabilitas karyawan bidang penganggaran dan pembiayaan akan mampu melakukan advokasi dengan pihak Tim Eksekutif Anggaran dan Panitia Anggaran Legislatif dalam rangka meningkatkan alokasi anggaran dan pembiayaan bidang kesehatan di daerah untuk periode selanjutnya.

Actions (login required)

View Item