REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

Antigen dan Antibodi Hepatitis B (HBsAg dan Anti HBs) pada Pelajar dan Mahasiswa di Mataram

Soemohardjo, Soewignjo and Padmodiwiryo, S and Widjaya, Antonius and Muljanto (1979) Antigen dan Antibodi Hepatitis B (HBsAg dan Anti HBs) pada Pelajar dan Mahasiswa di Mataram. Project Report. Perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.

Full text not available from this repository.

Abstract

Telah dilakukan suatu penelitian mengenai HBsAg dan anti HBs dengan cara CF mikroteknik terhadap 1009 orang pelajar mahasiswa di Mataram. Ternyata 8.91% dari mereka mengandung HBsAg dan 3.69 % mengandung anti-HBs. Frekuensi HBsAg yang didapat merupakan frekuensi yang paling tinggi yang pernah dilaporkan di Indonesia dari penelitian-penelitian terhadap populasi sehat dengan sample yang cukup besar. Kebanyakan daripada individu yang HBsAg positif menunjukkan titer HBsAg yang rendah. Ada kemungkinan bahwa individu-individu dengan titer HBsAg yang rendah tersebut sebenarnya menderita hepatitis subklinik. Frekuensi dari anti-HBs yang didapat sangat rendah karena metode yang dipakai kurang peka dan hanya dapat mendeteksi anti-HBs yang timbul setelah kontak sekunder dengan virus B. Kelompok umur 13-20 tahun dan 21-28 tahun menunjukkan frekuensi HBsAg yang paling tinggi, hal ini menunjukkan bahwa di daerah tersebut penularan virus B terjadi paling banyak pada golongan dewasa muda. Faktor kelamin, hepatitis pada waktu yang lalu, kontak erat dengan penderita-penderita hepatitis diwaktu yang lalu dan tindakan parenteral dalam 6 bulan berakhir ternyata tidak memberikan pengaruh yang bermakna terhadap frekuensi HBsAg dan anti-HBs. Terdapat perbedaan frekuensi HBsAg antara suku-suku, tetapi hanya beberapa suku yang menunjukkan perbedaan frekuensi HBsAg yang bermakna, satu sama lain. Dari pemeriksaan ulangan yang dilakukan 6 bulan kemudian nampak bahwa 44.82% mengalami persistensi dari HBsAg. Analisa geografik menunjukkan bahwa kebanyakkan individu yang mengandung HbsAg tinggal di daerah-daerah dimana banyak tinggal individu-individu lainnya yang mengandung HBsAg, daerah mana yang mungkin menjadi fokus dari penularan virus B. Tingginya frekuensi HBsAg pada pelajar dan mahasiswa di Mataram ini dapat memberikan gambaran tentang tingginya frekuensi HBsAg pada populasi umum di daerah tersebut. Jelas bahwa di Mataram dan sekitarnya hepatitis virus B merupakan masalah kesehatan yang besar dan perlu mendapat perhatian.

Item Type: Monograph (Project Report)
Uncontrolled Keywords: HBsAg; hepatitis virus B; kontak erat dengan penderita-penderita hepatitis; P5DBase
Subjects: W Medicine and related subjects (NLM Classification) > WA Public Health > WA 300-395 Health Problems of Special Population Groups
Divisions: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Depositing User: Administrator Eprints
Date Deposited: 02 Oct 2017 05:30
Last Modified: 23 Oct 2017 05:56
URI: https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/1871

Actions (login required)

View Item View Item