REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
Efektivitas Pemberian Imunisasi DPT dan Polio pada Bayi Usia 6-8 Minggu di Yogyakarta
Muljati, Prijanto (1990) Efektivitas Pemberian Imunisasi DPT dan Polio pada Bayi Usia 6-8 Minggu di Yogyakarta. Project Report. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
Full text not available from this repository.Abstract
Bayi lahir yang memiliki "maternal antibody" terhadap difteri dan tetanus dengan titer sedang sampai dengan tinggi di Indonesia jumlahnya cukup besar. Keadaan ini dapat menekan respon imun terhadap pemberian imunisasi pada bayi usia dini. Penelitian dilakukan terhadap bayi yang lahir di Rumah Sakit Tresnawati, Yogyakarta. Sampel terdiri dari bayi berumur 2 bulan dan 3 bulan masing-masing sebanyak 128 dan 47 orang. Bayi yang mendapat imunisasi DPT, polio lengkap 3 dosis untuk masing-masing kelompok sebanyak 83 dan 30 orang. Sebelum dan sesudah imunisasi DPT, polio 1, 2, dan 3 dilakukan pengambilan darah untuk pemeriksaan zat anti yang terbentuk setelah imunisasi. Pemeriksaan zat anti terhadap difteri dan tetanus dilakukan dengan cara hemaglutinasi pasif, terhadap pertusis dengan cara mikroaglutinasi dan terhadap polio dengan cara netralisasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa efektivitas imunisasi difteri, pertusis dan tetanus pada kelompok bayi berusia 2 bulan masing-masing adalah 83,53 %, 91,57 % dan 100 %. Efektivitas dan titer rata-rata zat anti tidak berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok bayi usia 3 bulan, kecuali terhadap difteri setelah pemberian DPT 2. Efektivitas imunisasi difteri setelah pemberian DPT 2 pada kelompok bayi usia 2 bulan dan 3 bulan masing-masing adalah 58,90 % berbanding 88,46 %. Efektivitas imunisasi polio tidak menunjukkan perbedaan yang nyata antara kedua kelompok bayi tersebut. Pada polio 3 bayi usia 2 bulan masing-masing adalah 88,5 %; 88,5 %; 96,1 % tehadap tipe 1, 2 dan 3. Zat anti maternal terhadap difteri memberikan pengaruh yang lebih kuat terhadap pemberian imunisasi DPT 1 dan 2 bila dibandingkan dengan zat anti maternal terhadap tetanus. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan agar tidak terjadi "drop out" pada pemberian DPT 2, karena hal ini akan menimbulkan kerentanan terhadap difteri pada sebagian bayi yang semula memiliki zat anti maternal yang tinggi.
Item Type: | Monograph (Project Report) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | imunisasi pada bayi usia dini; imunisasi DPT; hemaglutinasi pasif; P5DBase |
Subjects: | W Medicine and related subjects (NLM Classification) > WC Communicable Diseases > WC 195-425 Infection. Bacterial Infections |
Divisions: | Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan |
Depositing User: | Administrator Eprints |
Date Deposited: | 02 Oct 2017 05:30 |
Last Modified: | 07 Nov 2017 03:23 |
URI: | https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/1867 |
Actions (login required)
View Item |