REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

Habitat Vektor serta Status dan Pola Penularan Malaria Berkaitan dengan Pembangunan di Kodya Batam, Propinsi Riau

Soekirno,, M. and Kirnowardoyo,, S. and Hasyimi, M. (1991) Habitat Vektor serta Status dan Pola Penularan Malaria Berkaitan dengan Pembangunan di Kodya Batam, Propinsi Riau. Project Report. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.

Full text not available from this repository.

Abstract

Penelitian tentang "Habitat vektor serta status dan pola penularan malaria berkaitan dengan pembangunan di Kodya Batam, Propinsi Riau, telah dilakukan pada bulan Juli 1992 hingga Maret 1993. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebaran/distribusi An.sundaicus di P. Batam sangat luas, yaitu terdapat dimana-mana. Anopheles lain yang di daerah lain dapat menularkan malaria dan ditemukan di P. Batam adalah An.maculatus, An.nigerimus dan An.umbrosus. Pada penelitian ini tidak ditemukan genangan air yang berpotensi untuk perkembangan jentik Anopheles hanya ditemukan di tiga lokasi, yaitu di daerah Batu Besar ditemukan An.barbirostris dan An.umbrosus, di daerah Teluk Mata Ikan ditemukan An. letifer dan di daerah Sei Temiang di temukan An.vagus, semuanya dalam habitat air tawar (salinitas 0%). Genangan air yang positif mengandung jentik Anopheles adalah genangan air yang tidak terdapat ikan pemakan jentik (ikan kepala timah dan ikan seribu). Transmisi malaria pada saat penelitian ini rendah, karena longivitas dan densitas nyamuk Anopheles yang didapat pendek dan rendah. Pada saat penelitian dilakukan, dilihat dari adanya kasus malaria, hanya daerah Sei Beduk dan Batu Aji yang perlu diwaspadai. Apabila densitas tinggi dan longivitas panjang, potensi menularkan malaria oleh nyamuk Anopheles cukup besar, karena hanya manusia sumber darah yang tersedia bagi nyamuk. Di P. Batam banyak terdapat ayam, anjing dan kucing yang tidak disenangi nyamuk Anopheles, sedangkan kambing dan sapi sedikit sekali jumlahnya. Perilaku sehat (pengetahuan, sikap dan perilaku) penduduk setempat masih rendah, khususnya yang menyangkut penyakit malaria. Penyuluhan tentang penyakit demam berdarah terkesan menonjol dibandingkan dengan penyuluhan penyakit malaria, sehingga tanda-tanda penyakit dan nyamuk penyebab demam berdarah sebagian besar dicampur adukkan dengan tanda-tanda dan penyebab penyakit malaria. Pengawasan tempat-tempat umum perlu ditingkatkan, mengingat pola penyakit yang masih relatif tinggi berhubungan dengan kebersihan atau infeksi, baik secara langsung maupun tidak langsung. Hal ini sangat penting terutama karena P. Batam adalah daerah wisata termasuk untuk mancanegara. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dari segi pemberantasan vektor, disarankan beberapa upaya, seperti pembersihan lumut dan ganggang yang menutupi permukaan genangan air, penebaran ikan pemakan jentik, misalnya ikan kepala timah dan ikan seribu. Perlu diadakan penyuluhan kesehatan, khususnya tentang masalah penyakit malaria secara teratur, berkesinambungan dan tearah pada masyarakat dengan mengikutsertakan peran serta yang aktif dari tokoh masyarakat setempat.

Item Type: Monograph (Project Report)
Uncontrolled Keywords: habitat vektor; status dan pola penularan malaria; ikan pemakan jentik; P5DBase
Subjects: W Medicine and related subjects (NLM Classification) > WC Communicable Diseases > WC 680-950 Tropical and Parasitic Diseases
Divisions: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Depositing User: Administrator Eprints
Date Deposited: 02 Oct 2017 05:30
Last Modified: 07 Nov 2017 03:30
URI: https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/1852

Actions (login required)

View Item View Item