REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

Pengaruh Penyuluhan Obat terhadap Pengetahuan, Sikap dan Penggunaan Obat yang Rasional dalam Pengobatan Sendiri oleh Ibu di Kabupaten Cianjur

Supardi, Sudibyo (1998) Pengaruh Penyuluhan Obat terhadap Pengetahuan, Sikap dan Penggunaan Obat yang Rasional dalam Pengobatan Sendiri oleh Ibu di Kabupaten Cianjur. Project Report. Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi dan Obat Tradisional.

Full text not available from this repository.

Abstract

Menurut hasil Survai Sosial Ekonomi Nasional tahun 1998, dari penduduk Indonesia yang mengaku sakit, persentase terbesar mengeluh demam, sakit kepala, batuk, dan pilek. Kemudian, upaya yang dilakukan untuk mengatasi keluhan tersebut persentase terbesar adalah pengobatan sendiri menggunakan obat. Diperkirakan lebih dari separuh pengobatan sendiri yang dilakukan masyarakat tidak sesuai dengan aturan sehingga dapat membahayakan kesehatan, pemborosan waktu, dan pemborosan biaya karena harus melanjutkan pengobatan. Dalam upaya meningkatkan perilaku pengobatan sendiri yang sesuai dengan aturan, yaitu tepat golongan obat, tepat obat, tepat dosis, dan lama pengobatan terbatas, pemerintah telah membuat peraturan tentang keterangan yang wajib tercantum pada brosur/kemasan obat bebas dan pedoman periklanan obat bebas, tetapi hasilnya belum memadai. Sementara itu, penyuluhan tentang pengobatan sendiri yang sesuai dengan aturan untuk keluhan demam, sakit kepala, batuk, dan pilek belum pernah dilakukan di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) mengetahui gambaran pengobatan sendiri yang sesuai dengan aturan untuk keluhan demam, sakit kepala, batuk, dan pilek, (2) membuktikan pengaruh penyuluhan obat dengan metode ceramah dan media leaflet yang dilakukan oleh penyuluh puskesmas dapat meningkatkan secara bermakna pengetahuan, sikap, dan tindakan pengobatan sendiri yang sesuai aturan, dan (3) mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan perilaku pengobatan sendiri yang sesuai dengan aturan. Untuk mencapai tujuan tersebut, telah dilakukan penelitian quasi experiment dengan rancangan non equivalent pre-test and post-test with control group terhadap 140 responden di desa perlakuan dan 140 responden di desa kontrol di Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, tahun 1998. Responden adalah ibu-ibu yang bukan tenaga kesehatan, tidak buta huruf, dan melakukan pengobatan sendiri dengan menggunakan obat yang berasal dari warung untuk keluhan demam, sakit kepala, batuk, dan pilek dalam kurun waktu dua minggu terakhir dari saat survai. Sampling dilakukan secara acak sistematik berdasarkan daftar nama ibu-ibu yang membeli obat di warung. Sebelum penyuluhan obat, dilakukan pengumpulan data kuantitatif dan data sekunder, juga pengumpulan data kualitatif obat untuk penyusunan leaflet. Intervensi dilakukan dua kali, yang berupa penyuluhan obat dengan metode ceramah dan media leaflet dalam bahasa daerah oleh penyuluh puskesmas di desa perlakuan. Empat bulan kemudian dilakukan evaluasi terhadap responden yang sama, dengan menggunakan kuesioner yang sama. Analisis data dilakukan dengan uji X-2, uji-t berpasangan, uji-t tidak berpasangan, dan uji regresi. Hasil penelitian adalah sebagai berikut. 1. Secara umum ibu-ibu yang melakukan pengobatan sendiri di Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur, sebelum penyuluhan adalah (a) mendapat informasi obat terutama dari iklan obat di media elektronika, bukan dari brosur/kemasan obat, (b) kurang mengetahui tentang nama obat, dosis, dan batas lama pengobatan keluhan demam, sakit kepala, batuk, dan pilek, (c) bersikap positif/ setuju terhadap pengobatan sendiri, dan (d) Hanya 44,3% responden yang melakukan pengobatan sendiri sesuai dengan aturan. 2. Faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan obat yang rasional adalah pengetahuan tentang obat, keluhan demam dan sakit kepala yang dirasakan, dan adanya referensi penggunaan obat. 3. Pengaruh metode ceramah dan media leaflet terbukti secara bermakna (a) meningkatkan pengetahuan ibu tentang pengobatan sendiri, (b) meningkatkan sikap ibu terhadap pengobatan sendiri, dan (c) meningkatkan tindakan pengobatan sendiri yang sesuai dengan aturan untuk keluhan demam, sakit kepala, batuk, dan pilek. 4. Penyuluhan yang dilakukan dengan metode ceramah dan media leaflet secara bermakna meningkatkan pengetahuan ibu tentang pengobatan sendiri. Peningkatan pengetahuan ibu tentang pengobatan sendiri secara bermakna meningkatkan sikap ibu terhadap pengobatan sendiri dan meningkatkan tindakan ibu dalam pengobatan sendiri yang sesuai dengan aturan. Saran : 1. Studi ini mendapatkan sumber pengetahuan ibu tentang pengobatan sendiri persentase terbesar dari iklan obat di media elektronika. Dengan pertimbangan tersebut, disarankan kepada Badan Pengawasan Obat dan Makanan agar melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap industri farmasi sehingga iklan obat yang ditayangkan di media elektronika dapat memberikan informasi obat yang objektif, lengkap, dan tidak menyesatkan sesuai peraturan perundangan yang berlaku, serta bermanfaat bagi masyarakat untuk melakukan pengobatan sendiri. 2. Studi ini mendapatkan bahwa brosur obat/keterangan pada kemasan obat masih jarang digunakan sebagai sumber pengetahuan tentang pengobatan sendiri. Berdasarkan hal tersebut, disarankan kepada Badan Pengawasan Obat dan Makanan agar melakukan pembinaan terhadap industri farmasi sehingga keterangan yang wajib tercantum pada brosur/kemasan obat bebas menggunakan bahasa yang lebih sederhana dan informatif agar dapat menjadi panduan bagi masyarakat untuk melakukan pengobatan sendiri yang sesuai dengan aturan. 3. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui apakah metode ceramah dan media leaflet akan lebih berhasil guna apabila dilakukan pada ibu yang memiliki tingkat sosial ekonomi lebih tinggi(di perkotaan). Metode yang digunakan adalah penelitian prospektif dengan metode diary, yaitu responden diminta untuk mencatat pada formulir tertentu setiap melakukan pengobatan sendiri sehingga dapat menghindari recall bias. 4. Juga perlu penelitian untuk penyuluhan obat menggunakan media elektronika oleh pemerintah dalam upaya memberikan informasi yang benar dan seimbang terhadap penggunaan obat bebas dalam pengobatan sendiri yang sesuai dengan aturan.

Item Type: Monograph (Project Report)
Uncontrolled Keywords: self medication; medicine; traditional medicine
Subjects: QS-QZ Preclinical sciences (NLM Classification) > QV Pharmacology > QV 701-835 Pharmacy and Pharmaceutics
Divisions: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi dan Obat Tradisional
Depositing User: Administrator Eprints
Date Deposited: 02 Oct 2017 05:30
Last Modified: 07 Nov 2017 07:53
URI: https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/1833

Actions (login required)

View Item View Item