Pembakuan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) Lokal

Septimurni, Rossi Rozanna (2001) Pembakuan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) Lokal. Project Report. Center for Research and Development of Nutrition and Food, NIHRD.

Abstract

Latar belakang : MP-ASI Lokal adalah MP-ASI yang dibuat oleh ibu rumah tangga dengan menggunakan bahan pangan setempat secara tradisional. Pada Survey Direktorat Bina Gizi Masyarakat (1999) di 15 propinsi terkumpul berbagai jenis MP-ASI lokal namun kualitas dan kuantitas MP-ASI belum memenuhi anjuran terutama zat gizi mikro khususnya seng (Zn) dan besi (Fe). Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk membuat formulasi MP-ASI menggunakan bahan pangan daerah setempat yang dapat memenuhi kebutuhan zat gizi makro dan zat gizi mikro tertentu. Metode: Desain penelitian menggunakan cara eksperimental di laboratorium. Penelitian dilakukan bertahap : Tahap pertama pemasakan secara simulasi sebanyak 30 resep dan perbaikan formulasi dengan melihat perbandingan antara protein dan energi dengan dasar perhitungan skor asam amino, persen energi dari protein dan NDpE% yang mengacu standar MP-ASI menurut Codex Alimentarius Commision (CAC). Tahap kedua, percobaan pemasakan 30 resep MP-ASI yang sudah diformulasikan dengan melihat kepadatan energi, menurunkan viskositas, meningkatkan ketersediaan zat gizi sehingga diperoleh formula yang sesuai dengan persyaratan. Tahap ketiga, pengujian fisik, organoleptik dan uji kimiawi untuk memilih 15 formula yang akan diuji mutu protein (PER), asbsobsi besi, status seng (Zn) dan status vitamin A. Selanjutnya formula yang sudah diuji tersebut dilihat tingkat penerimaan oleh golongan sasaran yaitu anak usia 4-23 bulan di Posyandu. Hasil: Pada tahap pertama, pemasakan secara simulasi dan perbaikan formulasi diperoleh 30 macam formula MP-ASI dengan kisaran NdpE % 7.2 - 10.3. Tahap kedua pemasakan terhadap 30 macam resep yang sudah diformulasikan secara "coba (trial) dan salah (error) sehingga diperoleh penampilan dan rasa yang baik. Tahap ketiga, hasil uji tingkat kesukaan oleh panelis pada 30 MP-ASI yang disajikan ternyata lebih dari 50 % panelis menyatakan agak suka hingga sangat suka. Pada umumnya uji kimiawi meliputi zat gizi makro (protein, lemak), zat gizi mikro iodium (1), besi (Fe) dan mangan (Mn masih dalam kisaran sesuai dengan CAC, sedangkan kadar seng (Zn) dan vitamin A masih rendah. Nilai PER berkisar antara 1,2 dan 3,1, sedangkan absorbsi besi (Fe), status seng (Zn) dan status vitamin A menunjukkan nilai yang cukup baik dibandingkan dengan kelompok kontrol pada hewan percobaan. Uji penerimaan pada 15-47 anak yang lebih dari 70 % berusia antara 13-24 bulan, terlihat bahwa mereka menyukai MP-ASI yang disajikan, rata-rata nilai berkisar suka hingga sangat suka dan lebih dari 70 % dapat menghabiskan 1 porsi MP-ASI yang disajikan (1/4 resep) sekitar 85-125 gram. Bahasan: Hasil perhitungan masing-masing formula per 100 kilokalori bila dibandingkan dengan standar CAC, kadar protein dan kadar iodium (i), mangan (Mn) dan besi (Fe) masih meneuhi standar makanan bayi ketentuan CAC. Kelebihan produk MP-ASI lokal adalah harganya yang lebih murah, sedangkan kadar vitamin dan mineral perlu penambahan vitamineralmix yang ditambahkan setelah dimasak menjadi bubur. Kesimpulan: Penelitian ini menghasilkan 15 formula MP-ASI yang menggunakan bahan pangan daerah setempat berdasarkan resep dari 15 provinsi. Hasil analisis 15 formula MP-ASI dibandingkan dengan standar makanan MP-ASI dari CAC ternyata kandungan lemak, kadar seng (Zn) dan vitamin A masih kurang dari ketentuan.

Actions (login required)

View Item