Analisis Evaluasi Kinerja Pejabat Struktural pada Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

Socheh, Mochamad (2001) Analisis Evaluasi Kinerja Pejabat Struktural pada Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. UNSPECIFIED thesis, Pusat Penelitian dan Pengembangan Ekologi Kesehatan.

Abstract

Penulisan tesis ini bertujuan untuk menganalisis " Evaluasi Kinerja Pejabat Struktural" di lingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan di Jakarta yang meliputi : mengetahui pelaksanaan penilaian prestasi kerja dan untuk mengetahui sejauhmana manfaat evaluasi kinerja sebagai bahan masukan pimpinan untuk mengadakan pembinaan dan pengembangan terhadap pejabat tersebut. Metodologi yang digunakan dalam studi ini adalah dengan menggunakan survai pada seluruh populasi yaitu seluruh pejabat structural pada Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan sebanyak 6 (enam) Pejabat eselon II, 10 (sepuluh) pejabat eselon III dan 33 (tiga puluh tiga) pejabat eselon IV. Dan teknik pengumpulan data melalui kuesioner yang dibagikan kepada responden, masing-masing pejabat struktural dinilai oleh 5 (lima) orang responden. Para responden adalah bawahan langsung daripada pejabat structural tersebut. Para responden ditunjuk oleh bawahan langsung pejabat struktural tersebut dengan catatan responden dapat mewakili para bawahan dan diharapkan para responden adalah orang yang dapat berfikir secara dewasa yang pendapatnya dapat dipercaya dan obyektif. Evaluasi kinerja adalah suatu cara untuk memperoleh hasil kerja karyawan yang dalam hal ini pejabat struktural, dan hasilnya dapat dipakai sebagai dasar untuk mengambil keputusan-keputusan kepegawaian. Sikap kemampuan kerja yang dinilai adalah meliputi kemampuan berkomunikasi, kemampuan bekerjasama, kemampuan bekerja secara professional, kemampuan memanfaatkan waktu kerja, etika kerja dan kepemimpinan. Skala penilaian adalah amat baik, baik, cukup dan kurang. Dari hasil evaluasi kinerja terhadap pejabat struktural di lingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan diperoleh kesimpulan bahwa pejabat yang prestasi kerjanya bemilai amat baik sebesar 13,6 %, yang bemilai baik sebesar 71,9 %, selanjutnya yang prestasi kerjanya cukup sebesar 12,4 % , serta yang bemilai kurang sebesar 2,1 %. Dari informasi tersebut pihak pimpinan dapat melakukan pembinaan dan pengembangan ataupun keputusan kepegawaian terhadap pejabat struktural tersebut. Meskipun pelaksanaan evaluasi kinerja telah cukup obyektif hasilnya karena dilakukan oleh bawahan langsung yang mengenal betul atasan langsungnya" namun akan lebih lengkap atau sempuma informasinya apabila dinilai oleh berbagai pihak misalnya dinilai atasan langsungnya, mitra kerjanya ataupun dinilai oleh pihak lain. Selanjutnya untuk lebih meningkatkan kinerja pejabat struktural perlu dilakukan evaluasi kinerja secara berkala (minimal 2 tahun sekali), dan hasilnya perlu ditindak lanjuti berupa upaya pembinaan baik melalui pendidikan formal maupun latihan, mutasi atau rotasi jabatan maupun upaya penyempumaan dalam rekrutmen pejabat struktural.

Actions (login required)

View Item