REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

Status Zinc pada Lansia dengan Status Gizi yang Berbeda

Ernawati, Fitrah (2001) Status Zinc pada Lansia dengan Status Gizi yang Berbeda. Project Report. Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi dan Makanan.

Full text not available from this repository.

Abstract

Di Bogor dijumpai masalah KEP Lansia mencapai 30% (1), di Jakarta sebesar 27%. (2). KEP dapat terjadi karena adanya infeksi dan rendahnya konsumsi makanan. Pada Lansia, salah satu faktor rendahnya konsumsi makanan disebabkan karena turunnya nafsu makan yang dipengaruhi oleh fungsi pengecap dan gigi geligi. Turunnya fungsi pengecap sangat dipengaruhi oleh ketersediaan Zinc dalam tubuh. (3). Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan data pada pola konsumsi bahan makanan sumber zat zinc, kadar zinc dalam serum dan menganalisa hubungan status zinc dengan status gizi. Desain penelitian adalah potong lintang, dilakukan di dua kelurahan di Kotamadya Bogor. Responden penelitian adalah Lansia perempuan berusia antara 60-75 tahun, tidak sedang sakit dan tidak mempunyai penyakit menahun. Jumlah total responden adalah 90 Lansia, dengan jumlah per kelompok status gizi sebesar 30 Lansia. Data yang dikumpulkan adalah identitas dan karakteristik, klinis, antropometri, biokimia darah, konsumsi zat gizi zinc. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa frekuensi konsumsi bahan makanan sumber zat zinc, secara rata-rata tidak menunjukkan perbedaan yang nyata, tetapi ada dua bahan makanan yaitu telur dan wortel, frekuensi konsumsi lansia kurus lebih dari pada kelompok normal dan gemuk (p<0.05). Kecukupan konsumsi zinc lansia kurus hanya memenuhi sekitar 30% kecukupan yang dianjurkan, sedangkan lansia normal dan gemuk memenuhi sekitar 40% tinggi status zinc serum makin baik status gizinya. Secara statistik kadar zinc serum lansia kurus (0.82 mg/l) tidak berbeda bermakna dengan Lansia normal (0.86 mg/l), tetapi berbeda bermakna (p<0.05) dengan kadar zinc lansia gemuk (0.05 mg/l). Empat puluh persen kelompok lansia kurus mengalami difiesiensi zinc, 27% lansia normal dan hanya 7% dari kelompok lansia gemuk. Kesimpulan: Defisiensi zinc lebih prevalent pada kelompok lansia kurus dari pada lansia normal dan gemuk.

Item Type: Monograph (Project Report)
Uncontrolled Keywords: KEP Lansia; ketersediaan Zinc dalam tubuh; status gizi; Abstrak Penelitian Kesehatan
Subjects: QS-QZ Preclinical sciences (NLM Classification) > QV Pharmacology > QV 290-298 Heavy Metals
Divisions: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi dan Makanan
Depositing User: Administrator Eprints
Date Deposited: 02 Oct 2017 05:30
Last Modified: 10 Nov 2017 04:07
URI: https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/1797

Actions (login required)

View Item View Item