REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

Kualitas Garam, Perilaku Pembelian Garam, serta Kadar Yodium dalam Urin Ibu Hamil di Jawa Barat

Sumarno, Iman (1997) Kualitas Garam, Perilaku Pembelian Garam, serta Kadar Yodium dalam Urin Ibu Hamil di Jawa Barat. Project Report. Center for Research and Development of Nutrition and Food, NIHRD.

Full text not available from this repository.

Abstract

Pengalaman di berbagai negara menunjukkan bahwa yodisasi garam secara universal terbukti menurunkan prevalensi gondok. Indonesia bertekan menurunkan prevalensi gondok dan bebas kretin baru pada tahun 2000. Dalam jangka panjang Indonesia bertekad melakukan yodisasi garam secara univesal. Selama yodisasi garam secara universal belum tercapai perilaku ibu dalam membeli garam akan banyak menentukan konsumsi yodium rumahtangga. Selain itu beberapa penelitian menunjukkan bahwa sebagian yodium hilang dalam pemasakan. Untuk itu diperlukan informasi status yodisasi garam, perilaku pemilihan garam serta hubungannya dengan kadar yodium yang diekskresi di urin ibu hamil. Karena itu telah dilakukan penelitian di 20 persen desa di setiap kecamatan di propinsi Jawa Barat. Di setiap desa terpilih dilakukan wawancara terhadap 30 ibu hamil dan menyusui yang dipilih secara acak. Sub sample ibu hamil dipilih secara acak sekitar 4 orang per desa terpilih untuk pengukuran ekskresi yodium di dalam urin. Di desa tersebut dilakukan uji kadar yodium dalam 4-5 macam sample garam yang dijual di beberapa warung. Dari 5143 sampel garam yang diperiksa 27.1 persen mempunyai kadar yodium lebih besar 30 ppm, 70 persen mengandung yodium kurang 30 ppm dan 2.9 persen tidak mengandung yodium. Dari 45928 ibu hamil sample pada saat membeli garam, 57 persen memilih garam beryodium, 8.7 persen sengaja memilih garam tidak beryodium dan 34.3 persen tidak peduli. Sebesar 89.6 persen ibu hamil membeli garam di warung-warung desa. Median ekskresi yodium di dalam urine 70 ug/L yang menunjukkan status kekurangan yodium. Tidak ditemukan hubungan yang kuat antara proporsi garam yodium lebih besar 30 ppm, proporsi ibu-ibu yang sengaja membeli garam beryodium dengan proporsi ibu hamil dengan ekskresi yodium dalam urin lebih besar 100 ug/L yang menunjukkan status kekurangan yodium. Tidak ditemukan hubungan yang kuat antara proporsi garam yodium lebih besar 30 ppm, proporsi ibu-ibu yang sengaja membeli garam beryodium dengan proporsi ibu hamil dengan ekskresi yodium dalam urin lebih besar 100 ug/L ataupun proporsi ibu hamil dengan ekskresi yodium kurang 50 ug/L.

Item Type: Monograph (Project Report)
Uncontrolled Keywords: prevalensi gondok; yodisasi garam; urin ibu hamil
Subjects: QS-QZ Preclinical sciences (NLM Classification) > QV Pharmacology > QV 270-285 Water. Electrolytes
Divisions: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Center for Research and Development of Nutrition and Food, NIHRD
Depositing User: Administrator Eprints
Date Deposited: 02 Oct 2017 05:30
Last Modified: 08 Nov 2017 02:26
URI: https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/1742

Actions (login required)

View Item View Item