REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

Studi Evaluasi Akhir Fluoridasi Air Minum di Kodya Banjarmasin

Sintawati, F.X. (2002) Studi Evaluasi Akhir Fluoridasi Air Minum di Kodya Banjarmasin. Project Report. Center for Research and Development of Disease Control, NIHRD.

Full text not available from this repository.

Abstract

Hasil survei status kesehatan gigi pada kelompok usia 12 tahun di Provinsi Kalimantan Selatan (1994) didapatkan prevalensi karies gigi tinggi =90,76% dengn DMF-T= 3,44. Untuk menanggulangi masalah tersebut secara lintas sektoral dan program disepakati untuk menggunakan cara fluoridasi air minum di PDAM Kodya Banjarmasin yang dimulai pada November 1997. Uji coba fluoridasi air minum akan tahun 2002. Sebelum uji coba dilaksanakan telah dilakukan base line data lebih dahulu dan didapatkan hasil prevalensi karies pada anak usia 12 tahun di Kodya Banjarmasin sebesar 91,26%, DMF-T= 3,02 (Dit.Kes.Gi 1997) sedangkan kadar fluor dalam air minum dari berbagai sumber air minum, (seperti air PDAM, sungai, sumur) penduduk Kodya Banjarmasin tidak terdeteksi. Monitoring dan evaluasi kadar fluor dalam uji coba FAM PDAM Kodya Banjarmasin dilakukan dengan cara, menentukan 6 wilayah dan setiap wilayah diambil 10 titik (10 rumah tangga) dengan pengambilan 6 kali, jam 14.00, 18.00, dan 10.00 WITA, kemudian diperiksa dengan alat dan cara yang sama. Evaluasi seperti ini dilakukan oleh peneliti pusat sebanyak 2 kali dalam tahun 1999/2000. Hasil monitoring dan evaluasi yang telah dilakukan setelah fluoridasi air minum pada tahun ke 2, hasil-hasil evaluasi I tahun ke2 adalah 0,00 pada evaluasi II tahun ke2 didapatkan hasil yang bervariasi 0,50--0,40. Kadar fluor 0,00 pada evaluasi I disebabkan adanya kendala antara lain kesulitan dalam membubuhkan Na fluoridasi dan pengadukan tetapi pada evaluasi II terlihat sudah ada perbaikan. Evaluasi tahun ke 3 didapatkan kadar fluor dalam air minum bervariasi antara 0,25--0,58 ppm. Pada tahun ke 4 tidak dievaluasi dan pada tahun ke 5 (akhir) didapatkan kadar fluorde dalam air minum bervariasi dari 0,3--0,5 ppm. Dari hasil survei akhir tentang kesehatan gigi pada kelompok usia 12 tahun diperoleh DMF-T = 2,84 dan pada base line data 3,02 (dilakukan oleh Direktorat Kes.Gi) ada penurunan DMF-T sebesar 0,18 selama 5 tahun pemberian fluor pada air minum, bebas karies 6,98% dan tidak ditemukan fluorosis. Hasil wawancara dengan pelanggan PDAM ternyata 90% masyarakat setuju untuk penambahan fluorida dalam air minum, sebagian besar +/- 50% air dipergunakan untuk masak dan minum.

Item Type: Monograph (Project Report)
Uncontrolled Keywords: Fluoridasi air minum; Abstrak Penelitian Kesehatan
Subjects: W Medicine and related subjects (NLM Classification) > WA Public Health > WA 670-847 Sanitation. Environmental Control
Divisions: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Center for Research and Development of Disease Control, NIHRD
Depositing User: Administrator Eprints
Date Deposited: 02 Oct 2017 05:30
Last Modified: 09 Nov 2017 06:35
URI: https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/1696

Actions (login required)

View Item View Item