REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

Laporan Hasil Penelitian Ancangan Pelaporan Kesehatan Seksual Remaja yang Efektif dan Efisien

Waluyo, Imam (1998) Laporan Hasil Penelitian Ancangan Pelaporan Kesehatan Seksual Remaja yang Efektif dan Efisien. Project Report. Pusat Penelitian dan Pengembangan Ekologi Kesehatan, Jakarta.

Full text not available from this repository.

Abstract

Penelitian ini untuk menjawab pertanyaan bagaimana memperoleh model pertanyaan kesehatan seksual remaja yang efektif dan efisien sehingga dapat digunakan untuk penanggulangan masalah reproduksi sesuai dengan situasi dan kondisi ? Pada tahap pertama ini melakukan analisis kebutuhan dengan melakukan pemetaan dengan cara “grid workshop”. Kemudian dilanjutkan dengan mengambil data primer secara kuantitatif dan kualitatif dengan fokus menggali aspek perkembangan emosi dan soial remaja yang berhubungan dengan reproduksi. Hasil yang diperoleh menunjukkan pengetahuan remaja tentang aspel tanda kematangan sekunder, motis seks, dan penyakit menular masih berkisar 52–56% yang menjawab benar dan kematangan emosi remaja relatif rendah. Remaja yang aktif pacaran pada waktu dilakukan penelitian sebanyak 41,1% mulai pacaran berkisar umur 13–14 tahun. Cara penyampaian informasi kesehatan reproduksi yang diharapkan remaja adalah : diskusi, layanan hotline (telepon),konseling melalui surat, dan melalui media seperti leaflet, brosur, booklet, serta poster. Kemasan yang diinginkan adalah yang sesuai dengan jiwa remaja dan dengan bahasa remaja. Orang yang diharapkan memberikan informasi kepada remaja adalah teman sebaya, guru, lembaga profesional, orang tua, dan dokter/bidan. Materi yang diharapkan remaja : nilai-nilai moral, hukum, agama, perkembangan manusia terutama remaja, pergaulan remaja, perilaku seksual yang sehat, dan tentang obat-obat terlarang. Ancangan pelayanan kesehatan seksual remaja/reproduksi remaja dikembangkan secara terintegrasi dengan kerjasama dan koordinasi dengan berbagai pihak yang terkait. Secara umum sasaran adalah remaja sekolah, tidak sekolah, bekerja dan tidak bekerja dengan pendampingan oleh pendamping yang sudah terlatih. Pendamping adalah teman sebaya, orang tua, guru dan tokoh masyarakat dengan bekerja sama dengan tenaga profesional. Secara khusus ada beberapa penekanan untuk masing-masing daerah yaitu kegiatan/metode yang dipergunakan, materi serta petugas pendampingan. Perlu dikembangkan strategi keterbukaan orang tua di dalam menghadapi proses berkembangnya remaja dan pengaruh perubahan sosial budaya (nilai, norma). Di samping itu perlu dikembangkan strategi KIE melalui kelompok sebaya dan pembinaan serta pendampingannya. Demikian juga perlu dikembangkan KIE tentang kesehatan reproduksi secara terintegrasi di sekolah.

Item Type: Monograph (Project Report)
Uncontrolled Keywords: kesehatan seksual; remaja; reproduksi; nilai; norma;
Subjects: W Medicine and related subjects (NLM Classification) > WS Pediatrics > WS 462-463 Adolescent Psychology. Adolescent Psychiatry
Divisions: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Pusat Penelitian dan Pengembangan Ekologi Kesehatan
Depositing User: Administrator Eprints
Date Deposited: 02 Oct 2017 05:30
Last Modified: 03 Sep 2018 08:31
URI: https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/1676

Actions (login required)

View Item View Item