REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
Uji Biokimia Kerentanan Vektor Malaria terhadap Insektisida Organofosfat dan Karbamat di Jawa Tengah : Laporan Akhir
Widiarti, Widiarti (2002) Uji Biokimia Kerentanan Vektor Malaria terhadap Insektisida Organofosfat dan Karbamat di Jawa Tengah : Laporan Akhir. Project Report. Pusat Penelitian dan Pengembangan Ekologi Kesehatan, Jakarta.
Full text not available from this repository.Abstract
Penelitian uji biokimia kerentanan vektor malaria terhadap insektisida organofosfat dan karbamat di Jawa tengah bertujuan : (1). Secara umum mengetahui status kerentanan nyamuk vektor malaria terhadap insektisida organofosfat dan karbamat. (2). Secara khusus deteksi mekanisme yang berperan pada penurunan kerentanan vektor malaria. Metode penelitian dengan uji biokimia (Uji mikroplat) peningkatan enzim esterase non specific dan insensitivitas asetilkholin esterase (AchE) larva nyarnuk vector malaria di beberapa kabupaten endemis malaria di Jawa Tengah. Peningkatan enzim esterase non specific dan insensitivitas AchE diukur dengan nilai absorbance value (AV) menggunakan e/isa reader pada panjang gelombang (A.) 450 nrn clan 405 nrn. Uji biokimia menunjukkan bahwa Anopheles maculatus dari kecamatan Kokap kabupaten Kulonprogo 27,08% dan dari kecamatan Bagelen kabupaten Purworejo 6,25% resisten. Kedua An. macula/us dari dua daerah tersebut resisten melalui peningkatan enzim esterase non specific. Dengan demikian An. maculatus dari dua daerah belum mengalami resisten silang terhadap insektisida karbamat. Uji biokimia An. sundaicus dari desa Glagah kecamatan Temon kabupaten Kulonprogo clan desa Ayah kecamatan Ayah kabupaten Kebumen clan Kampung Laut Gerumbul Klaces kabupaten Cilacap masing-masing 6,06 %, 29,2 % dan 31,25 % telah resisten. Spesies An. sundaicus ketiga daerah resisten melalui penurunan sensitivitas AchE. Hal tersebut memberi gambaran telah terjadi resisten terhadap insektisida organofosfat dan karbamat. Pengecualian terjadi pada An. sundaicus dari Kampung Laut kabupaten Cilacap 33,33 % juga resisten melalui peningkatan enzim esterase non specific. Uji biokimia An. aconitus kecamatan Kandangserang kabupaten Pekalongan 6,7% resisten melalui penurunan sensitivitas AchE, sedangkan status kerentanan toleran sebesar 13,3% melalui peningkatan enzim esterase. Anopheles aconitus dari kecamatan Mayong kabupaten Jepara 2,08% resisten melalui peningkatan enzim esterase non specific. Implikasi penelitian adalah bahwa apabila vector malaria telah menurun kerentanannya baik toleran atau resisten melalui mekanisme insensitivitas asetilkholinesterase (AchE), maka vektor malaria telah resisten tidak saja terhadap insektisida organofosfat tetapi juga karbamat. Dengan demikian apabila akan mengendalikan vector malaria disarankan digunakan insektisida golongan lain (selain organofosfat dan karbamat).
Item Type: | Monograph (Project Report) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | malaria; uji kerentanan; vektor; |
Subjects: | W Medicine and related subjects (NLM Classification) > WC Communicable Diseases > WC 680-950 Tropical and Parasitic Diseases |
Divisions: | Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Pusat Penelitian dan Pengembangan Ekologi Kesehatan |
Depositing User: | Administrator Eprints |
Date Deposited: | 02 Oct 2017 05:30 |
Last Modified: | 31 Oct 2018 07:51 |
URI: | https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/1660 |
Actions (login required)
View Item |