REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
Pengembangan Model Pemberantasan Malaria Berdasarkan Lokal Spesifik di Daerah Endemis Sekitar Dataran Tinggi Dieng (Kabupaten Pekalongan) Jawa Tengah
Baroji, Baroji (2001) Pengembangan Model Pemberantasan Malaria Berdasarkan Lokal Spesifik di Daerah Endemis Sekitar Dataran Tinggi Dieng (Kabupaten Pekalongan) Jawa Tengah. Project Report. Pusat Penelitian dan Pengembangan Ekologi dan Status Kesehatan.
Full text not available from this repository.Abstract
Penelitian model pengembangan pemberantasan malaria berdasarkan lokal spesifik di daerah endemis sekitar dataran tinggi Dieng tahap pertama telah dilaksanakan pada tahun 2001. Tujuan penelitian tahap pertama ini adalah untuk memperoleh data dasar tentang keadaan penderita malaria, entomologi dan sosioanthropologi dan budaya setempat serta keadaan lingkungan daerah penelitian. Semua itu akan digunakan dalam penelitian tahap kedua tahun 2002. Penelitian dilaksanakan di kawasan sekitar dataran tinggi Dieng bagian utara, yaitu di Desa Bojongkoneng kecamatan Kandangserang dan Desa Krandegan Kecamatan Paninggaran. Hasil pencarian dan penemuan penderita diketahui bahwa penderita malaria ditemukan setiap bulan dengan jumlah penderita malaria per seribu penduduk antara 0,50–9,40 permil di Krandegan. Dari penangkapan nyamuk yang dilakukan selama 7 bulan (Mei–Desember) ditemukan An. aconitus dan An. maculatus yang diduga sebagai vektor malaria. An aconitus ditemukan paling dominan bila dibanding dengan An. maculatus, ada indikasi ditemukan sepanjang tahun dengan dua puncak kepadatan yang terjadi sekitar bulan Juli dan Desember. Aktivitas menggigit An. aconitus adalah sepanjang malam dan paling banyak mengisap darah pada sekitar pukul 20.00 Penelitian pengetahuan, sikap dan perilaku penduduk melalui kuesioner terstruktur terhadap 100 responden diketahui bahwa sebagian besar (60–79%) responden mengetahui bahwa malaria merupakan penyakit menular yang ditularkan oleh nyamuk, penyakit berbahaya yang perlu diobati dan diberantas. Pada malam hari responden (60–66%) sering keluar rumah untuk beribadah ke masjid dan hanya sebagian kecil saja (36,70%) responden di desa Bojongkoneng dan sebagian besar (67,0%) di desa Krandegan yang tidur menggunakan kelambu dan pakai obat nyamuk untuk menghindari gigitan nyamuk. Pengamatan rumah penduduk yang pernah menderita malaria diketahui bahwa sebagian besar (54,40%) di Bojongkoneng dan 67,90% di Krandegan responden yang pernah menderita malaria penghuni rumah papan, diikuti rumah tembok dan letak rumah menyebar baik di pinggir tempat perindukan nyamuk, di dekat semak-semak, di dekat parit/selokan maupun di tengah-tengah kampung. Semua responden masih sangat mengharapkan penyuluhan kesehatan tentang malaria. Hasil survai malariometrik ditemukan 13 (76,50%) penderita malaria Plasmodium falciparum dari 17 orang yang positif menderita malaria di Bojongkoneng dan 2 (40,00%) dari 5 penderita di Krandegan.
Item Type: | Monograph (Project Report) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | model pengembangan ; pemberantasan malaria ; An aconitus ; Abstrak Penelitian Kesehatan |
Subjects: | W Medicine and related subjects (NLM Classification) > WC Communicable Diseases > WC 680-950 Tropical and Parasitic Diseases |
Divisions: | Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Pusat Penelitian dan Pengembangan Ekologi dan Status Kesehatan |
Depositing User: | Administrator Eprints |
Date Deposited: | 02 Oct 2017 05:29 |
Last Modified: | 10 Nov 2017 03:59 |
URI: | https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/1631 |
Actions (login required)
View Item |