REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
Uji Coba DEC untuk Pemberantasan Filariasis di Jambi, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah dan Nusa Tenggara Tinur
Tuti, Sekar (1998) Uji Coba DEC untuk Pemberantasan Filariasis di Jambi, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah dan Nusa Tenggara Tinur. Project Report. Center for Research and Development of Disease Control, NIHRD.
Full text not available from this repository.Abstract
Sampai saat ini, Diethyl Carbamazinecitrate (DEC) masih merupakan obat pilihan untuk pengobatan filariasis limfatik. Tetapi pada pengobatan dengan dosis standar sering menimbulkan efek samping yang berat, sehingga compliance penduduk menjadi rendah. Untuk mengatasi hal tersebut sudah dipakai cara pemberian/pengobatan alternatif yaitu dengan dosis rendah secara mingguan selama 40 minggu. Hasil pengobatan dengan DEC dosis rendah ini cukup memuaskan, akan tetapi ada kelemahan dari segi operasional. Sesuai dengan rekomendasi WHO dan Global Strategy of Filariasis Control, Subdit. P2 Filariasis, Ditjen. PPM&PLP telah melakukan uji coba dengan cara pengobatan yang lain yaitu menggunakan DEC yang dicampur dengan garam beryodium, dengan kadar 0,2% selama 1 tahun. Uji coba dilakukan di 3 propinsi yaitu Jambi (Brugia malayi), Kalimantan Selatan (B. malayi zoonotik) dan Sulawesi Tengah (B. malayi non zoonotik) survei dasar dilakukan oleh Dinas Kesehatan Daerah bersama Subdit. P2 Filariasis , Ditjen. PPM&PLP. Penilaian/evaluasi hasil pengobatan meliputi penurunan angka mikrofilaremia (mf rate) kadar DEC dalam garam beryodium kadar DEC dalam serum pendudukan dan ada/tidaknya efek samping yang timbul selama pemberian DEC-gram. Dari hasil evaluasi yang dilakukan 7 bulan setelah pengobatan didapatkan bahwa mf rate di ketiga daerah uji coba turun secara bermakna. Di Propinsi Jambi, Kalimatan Selatan dan Sulawesi Tengah penurunan angka mikrofilaremia berturut-turut adalah 1,1%-0%, 3,7%-0,3% dan 2,98%-0%. Kadar DEC dalam garam beryodium di ketiga daerah tersebut bervariasi dari 0% (tidak terdeteksi) sampai 0,260%, akan tetapi tidak ada keluhan terhadap variasi tinggi/rendahnya kadar garam yang ada. Kadar DEC dalam serum akan diukur bila tehnik/metode yang tepat sudah ditemukan di ketiga daerah uji coba. Hanya di Sulawesi Tengah 1 dari 1351 orang (0,07%) yang mengkonsumsi DEC garam merasa sakit kepala.
Item Type: | Monograph (Project Report) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Diethyl Carbamazinecitrate (DEC); Filariasis; Abstrak Penelitian Kesehatan |
Subjects: | W Medicine and related subjects (NLM Classification) > WC Communicable Diseases > WC 680-950 Tropical and Parasitic Diseases |
Divisions: | Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Center for Research and Development of Disease Control, NIHRD |
Depositing User: | Administrator Eprints |
Date Deposited: | 02 Oct 2017 05:29 |
Last Modified: | 08 Nov 2017 06:30 |
URI: | https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/1616 |
Actions (login required)
View Item |