REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
Survey Serologis Polio pada Anak-anak Sekolah Dasar Klas I s.d Klas VI di Beberapa Kota di Indonesia
wahyuhono, Gendro (1998) Survey Serologis Polio pada Anak-anak Sekolah Dasar Klas I s.d Klas VI di Beberapa Kota di Indonesia. Project Report. Center for Research and Development of Disease Control, NIHRD.
Full text not available from this repository.Abstract
Telah dilakukan penelitian survei serologi polio pada anak-anak SD dibeberpa kota di Indonesia pada tahun 1998, dengan biaya dari WHO. Tujuan utama dari penelitian adalah menunjang program eradikasi polio dalam menentukan perlu tidaknya pemberian OPV pada anak sekolah dasar dalam program "BIAS". Tujuan khususnya adalah untuk mengetahui antibodi anak sekolah dasar dari klas I s.d klas VI, terhadap ketiga tipe virus polio. Di samping itu juga untuk mengetahui apakah ada perbedaan status antibodi anak tinggal di daerah pedesaan dan perkotaan baik yang ada di daerah Indonesia Timur maupun yang ada di Indonesia Barat. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa status antibodi anak terhadap ketiga tipe virus polio sangat rendah yaitu 21% anak yang mempunyai antibodi terhadap ketiga tipe virus polio, dan 29% anak tidak mempunyai antibodi sama sekali terhadap ketiga tipe virus polio, sedangkan sisanya 50% anak mempunyai antibodi terhadap satu atau dua tipe virus polio. Golongan umur anak 9-10 tahun merupakan yang paling rentan terhadap infeksi virus polio liar karena 44% anak tidak mempunyai antibodi sama sekali terhadap ketiga type virus polio. Status antibodi terhadap masing-masing virus polio tipe-1, tipe-2 dan tipe-3 dari klas I s.d klas VI adalah 46%, 57% dan 35%. Anak yang mempunyai antibodi terhadap virus polio menurun dengan bertambahnya umur anak, sebaliknya anak yang tidak mempunyai antibodi meningkat dengan bertambahnya umur anak. Anak yang tinggal di perkotan status antibodinya lebih baik dari anak yang tinggal di pedesaan. Dua puluh tiga persen anak SD yang tinggal di perkotaan mempunyai antibodi terhadap ketiga tipe virus polio (triple positip), sedangkan anak yang tinggal di pedesaan sebesar 18% anak yang mempunyai antibodi triple positip. Sebaliknya anak yang tinggal di perkotaan yang tidak mempunyai antibodi terhadap ketiga tipe virus polio (triple negatip) lebih rendah dari anak yang tinggal di pedesaan yaitu masing-masing 26% dan 31%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa persentase anak yang tidak mempunyai antibodi terhadap ketiga virus polio cukup tinggi yaitu sebesar 29%. Sedangkan yang mempunyai antibodi terhadap ketiga tipe virus polio sangat rendah hanya 21% dan yang mempunyai antibodi terhadap virus polio tipe-1, tipe-2 dan tipe-3 masing-masing sebanyak 46%, 57% dan 35%. Status antibodi anak di pedesaan lebih rendah dari anak yang tinggal di perkotaan yaitu masing-masing yang mempunyai antibodi terhadap ketiga virus polio adalah diperkotaan 23% anak dan di pedesaan 18% anak. Menurut hasil penelitian tersebut disarankan untuk melakukan imunisasi polio pada anak SD bersamaan dengan program BIAS, karena anak tersebut dapat menjadi sumber penularan virus polio liar. Di samping itu perlu ada suatu penelitian lanjutan untuk menentukan beberapa kali seharusnya imunisasi diberikan kepada anak SD tersebut, sehingga dapat memberikan kekebalan yang optimal.
Item Type: | Monograph (Project Report) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Serologis Polio; Imunisasi; Abstrak Penelitian Kesehatan |
Subjects: | QS-QZ Preclinical sciences (NLM Classification) > QW Microbiology. Immunology > QW 501-949 Immunology |
Divisions: | Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Center for Research and Development of Disease Control, NIHRD |
Depositing User: | Administrator Eprints |
Date Deposited: | 02 Oct 2017 05:29 |
Last Modified: | 08 Nov 2017 06:58 |
URI: | https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/1615 |
Actions (login required)
View Item |