REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

Pemanfaatan Limbah Kelapa Sawit sebagai Sumber Penghasil Asam Lemak Omega-3

Affandi, Erwin (2002) Pemanfaatan Limbah Kelapa Sawit sebagai Sumber Penghasil Asam Lemak Omega-3. Project Report. Center for Research and Development of Nutrition and Food, NIHRD.

Full text not available from this repository.

Abstract

Seperti diketahui sumber asam lemak omega-3 berasal dari hewan dan tumbuhan yang hidup di laut. Penelitian terdahulu pada ampas tahu dengan lemak 2,3 gram/100 gram dapat meningkatkan lemak sekitar 40% melalui proses fermentasi. Ampas kelapa sawit merupakan limbah yang berlimpah dari industri minyak kelapa sawit. Berdasarkan hasil analisa zat gizi, ampas tersebut mengandung lemak sebesar 5,56%. Bioteknologi berusaha untuk meningkatkan asam lemak omega-3 melalui bioproses dan biokonversi. Kapang genus Rhizopus yang digunakan pada fermentasi tempe tradisional dapat meghasilkan asam lemak rantai panjang. Kemudian kapang Rhizopus oligosporus melalui proses fermentasi padat dan cair dapat meningkatkan asam lemak omega-3. Melalui rekayasa C/N rasio dengan memperpanjang rantai karbon diharapkan dapat meningkatkan produksi asam lemak. Tujuan penelitian untuk memanfaatkan limbah hasil pertanian ampas sawit yang berlimpah untuk menghasilkan asam lemak omega-3 melalui proses fermentasi untuk meningkatkan mutu gizi makanan. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobilogi Puslitbang Gizi Bogor. Sampel berasal dari pabrik minyak sawit di Lampung Utara. Dengan mengambil beberapa batch produksi pada hari yang berbeda dan diaduk sampai rata. Kemudian memformulasi C/N rasio menjadi 5 dan 50 dengan menambah sumber Nitrogen (urea) dan karbon (sukrosa). Kontrol penelitian adalah ampas + air sebelum dan sesudah fermentasi, sedangkan perlakuan adalah C/N rasio 5 (ampas + urea + air) dan C/N rasio (50 ampas + sukrosa + air). Fermentasi dilakukan dengan cara padat (3 hari) dan cair (7 hari) dengan menambahkan 0,5% suspensi Roligosprus. Hasil fermentasi dilakukan analisa prosimat : air–abu (AOAC), protein (Kjeldahl), lemak (Soxhlet), dan karbohidrat (by different); Vitamin : B1 (kimia enzim), B2, B12 dan Asam Folat (Mikro-Difco); dan asam lemak dengan metoda GC (Gas Chromatography). Hasil penelitian menunjukkan pertumbuhan kapang 'baik' pada substrat ampas dan ampas + sukrosa, dan 'tidak baik' pada substrat ampas + urea. Kadar air menurun antara 3.56–29,05%, dan sebaliknya kadar abu meningkat antara 1,73–44,87%. Analisa zat gizi utama : kadar lemak sebagian besar menurun antara 22,49–162,5%, kecuali fermentasi padat ampas-gula yang meningkat 119,08 %. Ini terjadi sebaliknya dengan kadar karbohidrat yang mengikat antara 13,41–61,05%, kecuali substrat padat ampas-gula yang menurun 78,82%, sedangkan kadar protein meningkat antara 6,57–101,11%. Analisa vitamin B pada semua substrat meningkat, kecuali vitamin B1 menurun dan B12 tidak terdeteksi pada substrat cair. Vitamin B1 menurun antara 15,49-88,37% dan vitamin B2 meningkat antara 7,69–56,88%. Vitamin B12 meningkat antara 9,20–26,23% dan asam folat meningkat antara 4,21–88,39%. Analisa asam lemak dapat dibagi 2, yaitu asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh. Secara keseluruhan asam lemak jenuh persentasinya menurun, kecuali yang berantai karbon panjang stearic 18 : 0, sedangkan pada fermentasi cair pada asam lemak jenuh myristic 14 : 0, palmitic 16 : 0, dan stearic 18 : 0. Asam lemak tidak jenuh hampir seluruhnya meningkat, kecuali pada substrat cair palmitoleic 16 : 1 tidak terbentuk asam lemak. Khusus untuk asam lemak omega-3 asam linolenic hampir pada semua substrat baik padat maupun cair meningkat sebesar 2,5–103% dan yang paling tinggi peningkatan adalah substrat ampas-gula baik padat atau cair meningkat sekitar 100%. Kemudian asam oleic 18 : 1 substrat padat meningkat 3,5 kali. Kesimpulan substrat padat ampas-gula (C/N 50) meningkatkan lemak 82,39% dan protein 32,92%. Semua substrat (padat/cair) dapat menghasilkan asam lemak omega-3. Substrat terbaik ampas-gula dalam menghasilkan asam lemak omega-3 mencapai 100%. Fermentasi dapat menurunkan asam lemak jenuh dan meningkatkan asam lemak tidak jenuh. Peningkatan asam oleat (18:1) mencapai 3,5 kali. Substrat padat lebih baik menghasilkan asam lemak, memperpanjang rantai karbon dapat membentuk asam lemak rantai panjang. Vitamin B1 menurun, B2 dan asam folat meningkat, sedangkan B12 peningkatannya sangat kecil.

Item Type: Monograph (Project Report)
Uncontrolled Keywords: asam lemak omega-3; Ampas kelapa sawit; Rhizopus oligosporus; Abstrak Penelitian Kesehatan
Subjects: QS-QZ Preclinical sciences (NLM Classification) > QU Biochemistry. Cell Biology and Genetics > QU 75-99 Carbohydrates. Lipids
Divisions: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Center for Research and Development of Nutrition and Food, NIHRD
Depositing User: Administrator Eprints
Date Deposited: 02 Oct 2017 05:29
Last Modified: 09 Nov 2017 06:15
URI: https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/1582

Actions (login required)

View Item View Item