REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

Hubungan Tingkat Depresi pada Penderita Kanker Mammae yang Menjalani Pengobatan dengan Operasi dan Kombinasi (Operasi dan Radioterapi)

Riyasa, Ketut T. (2001) Hubungan Tingkat Depresi pada Penderita Kanker Mammae yang Menjalani Pengobatan dengan Operasi dan Kombinasi (Operasi dan Radioterapi). Project Report. Center for Research and Development of Disease Control, NIHRD.

Full text not available from this repository.

Abstract

Penyakit kanker telah menjadi satu penyebab utama kematian pada usia produktif. Hal ini dapat dilihat dari berbagai laporan dari rumah sakit yang menyebutkan penyakit cenderung menjadi salah satu penyebab utama kematian. Dari survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) menunjukkan proporsi penyebab kematian karena kanker meningkat dari 1,7% pada tahun 1976 menjadi 3,4% pada tahun 1980 dan sekitar 5,5% pada tahun 1995. Sampai dewasa ini, meningkatnya insiden kanker di Indonesia sesuai dengan laporan World Health Organization (WHO) memperlihatkan bahwa kanker mammae masih menduduki peringkat kedua penyakit keganasan pada wanita setelah kanker leher rahim. Selain karena penyakitnya sendiri tindakan pengobatan pada kanker mammae umumnya menimbulkan depresi. Yang menjadi pertanyaan dalam penelitian ini adalah apakak ada perbedaan tingkat depresi bagi pasien kanker mammae yang menjalani pengobatan dengan operasi dan kombinasi (operasi dan radioterapi). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar perbedaan tingkat depresi pada penderita kanker mammae yang menjalani pengobatan dengan operasi dan kombinasi pada empat rumah sakit di Yogyakarta. Rancangan penelitian adalah observasional dengan pendekatan desain cross- sectional. Beberapa variabel yang diukur yaitu varibel demografi, riwayat keluarga, penyakit dan persepsi responden. Hasil penelitian menunjukan bahwa proporsi terjadinya tingkat depresi pada penderita kanker mammae yang menjalani terapi operasi sebesar 20% (13) dan pada terapi kombinasi sebesar 26,15% (17). Responden yang tidak mengalami depresi pada terapi operasi sebesar 80% (52), sedangkan pada terapi kombinasi sebesar 73,85% (48). Setelah dilakukan uji regresi logistik menunjukkan bahwa terdapat tiga variabel independen yang secara bersama-sama (p<0,05), benar-benar berhubungan dengan tingkat depresi secara bermakna, ketiga variabel tersebut adalah : 1. Perasaan ketidaknyamanan responden setelah menjalani pengobatan, RR (risiko relatif) = 16,4099 2. Adanya alternatif pengobatan lain untuk pengobatan penderita kanker mammae, RR=10,3236 3. Adanya keluhan pada responden setelah menjalani terapi yaitu mual, emosional yang tinggi, fisik cepat lelah, sesak nafas, sakit kepala, bekas operasi terasa panas, tegang, otot-otot terasa kaku dan sebagainya, RR=3,7925 dibandingkan dengan yang tanpa keluhan.

Item Type: Monograph (Project Report)
Uncontrolled Keywords: Kanker; Depresi; Abstrak Penelitian Kesehatan
Subjects: QS-QZ Preclinical sciences (NLM Classification) > QZ Pathology > QZ 200-380 Neoplasms. Cysts
Divisions: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Center for Research and Development of Disease Control, NIHRD
Depositing User: Administrator Eprints
Date Deposited: 02 Oct 2017 05:29
Last Modified: 09 Nov 2017 05:53
URI: https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/1567

Actions (login required)

View Item View Item