REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
Imunogenissitas dan Reaktogenissitas Vaksin Hepatitis B Dioxy Nuckic Acid (DNA) Rekombinan (Uniject) Buatan Bio Farma di Kabupaten Bogor
Prijanto, Muljati (2001) Imunogenissitas dan Reaktogenissitas Vaksin Hepatitis B Dioxy Nuckic Acid (DNA) Rekombinan (Uniject) Buatan Bio Farma di Kabupaten Bogor. Project Report. Center for Research and Development of Disease Control, NIHRD.
Full text not available from this repository.Abstract
Imunisai hepatitis B telah diintegrasikan ke dalam Program Imunisasi Nasional sejak tahun 1997. Imunisasi ini lebih efektif apabila diberikan pertama kali pada bayi baru lahir, tetapi pelaksanaanya dilapangan banyak diberikan pada bayi umur 2 bulan bersamaan dengan imunisasi Difteri Pertusis Tetanus (DPT). Salah satu upaya untuk meningkatkan cakupan imunisasi hepatitis B dan keamanan suntikan adalah penggunaan uniject untuk imunisasi. Kelebihan uniject adalah mudah dan aman dalam penggunaan, meningkatkan indeks pemakainan vaksin sehingga mencegah pemborosan vaksin dan mudah di bawa dalam kit bidan. Tujuan dari studi ini adalah untuk (1) mengetahui imunogenisitas dan keamanan vaksin hepatitis B yang diberikan kepada dua kelompok bayi umur 0-7 hari dan 2 bulan. (2) mengetahui prevalensi hepatitis B pada kedua kelompok bayi tersebut. Studi dilakukan di 3 kecamatan di Kabupaten Bogor yaitu Kecamatan Parung, Cimandala, dan Leuwiliang. Sampel sebanyak 200 bayi dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok 0 bulan dengan jadwal imunisasi adalah 0-7 hari; 2 dan 3 bulan dan kelompok 2 bulan dengan jadwal imunisasi 2,3,4 bulan. Hasil penelitian menunjukan imunogenisitas dan titer rata-rata antibodi pada kelompok bayi 0 bulan dan 2 bulan adalah 97,47 % dan 95,70 % dengan titer antibodi rata-rata 190,22 mIU/ml dan 219,33 mIU/ml. Prevalensi hepatitis B pada kelompok 0 bulan sebesar 1,04% lebih kecil dari pada kelompok 2 bulan sebesar 2,73%. Titer rata-rata antibodi sebelum dan sesudah imunisasi pada kedua kelompok menunjukan perbedaan yang bermakna. Hasil pengamatan KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) tidak ditemukan reaksi samping yang berat. Reaksi sistemik seperti demam ditemukan sebanyak 0,97%, muntah 0,48% dan reaksi lokal seperti kemerahan ditempat suntikan sebesar 0,97%. Vaksin hepatitis B rekombinan dalam uniject menimbulkan kekebalan terhadap hepatitis B lebih dari 95%, sehingga disarankan penggunaannya lebih diperluas terutama pada bayi baru lahir mengingat prevalensi hepatitis B pada bayi umur 2 bulan lebih tinggi.
Item Type: | Monograph (Project Report) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Imunisasi; Hepatitis B; Difteri Pertusis Tetanus (DPT); Abstrak Penelitian Kesehatan |
Subjects: | W Medicine and related subjects (NLM Classification) > WC Communicable Diseases > WC 500-590 Virus Diseases |
Divisions: | Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Center for Research and Development of Disease Control, NIHRD |
Depositing User: | Administrator Eprints |
Date Deposited: | 02 Oct 2017 05:29 |
Last Modified: | 09 Nov 2017 04:09 |
URI: | https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/1555 |
Actions (login required)
View Item |