REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

Pengembangan Metode Teknik Pemeriksaan Bakteri Tahan Asam (BTA) untuk Meningkatkan Penemuan Kasus Tuberculosis di Masayarakat

Girsang, Merryani (2001) Pengembangan Metode Teknik Pemeriksaan Bakteri Tahan Asam (BTA) untuk Meningkatkan Penemuan Kasus Tuberculosis di Masayarakat. Project Report. Center for Research and Development of Disease Control, NIHRD.

Full text not available from this repository.

Abstract

Penelitian Pengembangan Metode Teknik Pemeriksaan BTA Untuk Meningkatkan Penemuan Kasus TB di Masyarakat, telah dilakukan pada tahun 2000/2001, bekerjasama dengan Rumah Sakit Paru Cisarua dan Puskesmas di Bekasi Jawa Barat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan positivity rate BTA (Bakteri Tahan Asam) melalui pemeriksaan laboratorium. Metode pengujian studi eksperimen dengan membandingkan antara uji konvensional sputum SPS (Sewaktu, Pagi, Sewaktu) dan uji Sentrifius SP (Sewaktu dan Pagi). Dengan metode pewarnaan Zielth-Nellsen. Sampel penelitian sebanyak 112 dari suspek TB-paru yang datang berobat kerumah sakit dan puskesmas. Dengan pengambilan sampel sputum sebanyak 3-5 ml dengan jarak pengambilan sputum antara satu dan dua hari. Dari hasil penelitian diperoleh angka penemuan BTA positip pada uji konvensional SPS sebesar (S) 33 (29,5%), (P) 30 (26,8%), dan (S) 32 (28,6%). Penemuan BTA negatip SPS (S) 79 (70,5%), (P)82 (73,2%), dan (S) 80 (71,4%). Perolehan hasil BTA positip pada uji centrifugasi terhadap sampel sputum pagi dan sewaktu adalah (P) 46 (41,0%) dan (S) 32 (28,6%) dan BTA negatip sebesar 66 (59,0%) dan 80 (71,4%), penemuan ini bervariasi antara kedua teknik yang dilakukan. Ternyata pada uji sentrifius ditemukan perbedaan bermakna sebesar 41,0% dibanding dengan uji konvensional terhadap sputum (P) Pagi, sedangkan hasil sampel (S) Sewaktu sebesar 26,8% dengan perbedaan hasil sebesar 14,2%. Jadi kesimpulan dari hasil penelitian ini , uji sentrifius positivity rate BTA lebih tinggi pada sampel sputum pagi dibanding sampel sewaktu. Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan kepada pemegang Program Pusat Pemberantasan Tb paru (P2TB-paru) untuk melakukan pengembangan pada pemeriksaan sampel sputum dari suspek TB-paru, baik di Rumah Sakit maupun Puskesmas, dengan pengambilan sampel sputum cukup 1 kali saja dari sputum pagi hari, dan dilakukan pengujian menggunakan teknik sentrifius. Metode ini sangat membantu penderita TB-paru, dimana pengambilan sputum hanya 1 kali dan positivity rate BTA juga cukup jelas dan akurasi hasil pengamatan tepat, hal ini memudahkan laporan dalam menentukan diagnosa dari hasil pemeriksaan sampel sputum di masyarakat, agar cepat diketahui penyakitnya dan segera diobati, sehingga transmisi penularan penyakit TBC dapat dikurangi di masyarakat.

Item Type: Monograph (Project Report)
Uncontrolled Keywords: TB Paru; Teknik Pemeriksaan; Sentrifius; Konvensional; BTA; Abstrak Penelitian Kesehatan
Subjects: W Medicine and related subjects (NLM Classification) > WF Respiratory System > WF 140-900 Diseases of the Respiratory System
Divisions: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Center for Research and Development of Disease Control, NIHRD
Depositing User: Administrator Eprints
Date Deposited: 02 Oct 2017 05:29
Last Modified: 09 Nov 2017 03:20
URI: https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/1552

Actions (login required)

View Item View Item