REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

Malaria di Kepulauan Seribu dalam Kaitannya dengan Pariwisata

Tjitra, Emilliana (1988) Malaria di Kepulauan Seribu dalam Kaitannya dengan Pariwisata. Project Report. Center for Research and Development of Disease Control, NIHRD.

Full text not available from this repository.

Abstract

Kepulauan Seribu merupakan tempat wisata potensial, dan pernah dilaporkan terjadinya ledakan malaria di beberapa pulau (tahun 1971, 1977, 1978 dan 1981), penderita malaria P. falciparum yang resisten klorokuin. Oleh sebab itu dilakukan penelitian ini untuk mengetahui status malaria saat ini yang akan bermanfaat sebagai masukan untuk penentuan kebijaksanaan pemberantasan malaria di Kepulauan Seribu. Penelitian dilaksanakan pada tahun 1988 di daerah-daerah yang pernah dilaporkan ada kasus malaria, banyak penduduknya, dan dekat daerah wisata. Survei malaria dilakukan terhadap 1360 anak-anak 0--9 tahun, 119 pegawai parawisata, dan 154 penderita panas. Penderita yang positif malaria diperiksa secara klinis, bila memenuhi sarat, dilakukan tes sensitifitas P. falciparum terhadap obat-obat anti malaria secara in vitro, dan diobati secara radikal. Antibodi polivalen terhadap P.falciparum dari 170 anak-anak 0-9 tahun diperiksa dengan tes IFA (Indirect Flourescent Antibodi). Data tentang vektor malaria didapatkan hanya dengan observasi sarang nyamuk, identifikasi jentik nyamuk dan identifikasi nyamuk dewasa yang ditangkap dengan light trap. Kepulauan Seribu merupakan daerah hipoendemis dengan SR (Spleen Rate) anak 2-9 tahun: 0,9% SPR (Slide Positivity Rate):1,5% dan FF (Formula falciparum):84%. Kasus malaria yang didapatkan kemungkinan besar merupakan kasus import dari P. Bangka,P.Karimata,P.Belitung, Kalbar dan Lampung Selatan. Keluhan dan tanda-tanda malaria yang sering dijumpai adalah demam (100%), pucat (73,7%), menggigil (68,4%) dan sakit kepala (47,4%). Didapatkan pula P.falciparum yang resisten klorokuin, walaupun hanya dapat diperiksa pada 1 kasus. Tak terdeteksi antibodi anak-anak terhadap P.falciparum. Ditemukan tempat perindukan potensial (lagun,kobakan,kolam ikan yang tak terpakai dan lubang galian) dan vektor A. sundaicus dan A.subpictus. Di Kepulauan Seribu ada potensi untuk terjadi ledakan malaria seperti tahun-tahun sebelumnya. Oleh sebab itu pengamatan penyakit malaria dan peran serta masyarakat baik dari penduduk maupun dari pengelola wisata sangat dibutuhkan dalam memberantas tempat perindukan nyamuk dan melakukan pengobatan sedini mungkin.

Item Type: Monograph (Project Report)
Uncontrolled Keywords: malaria; klorokuin; parawisata; Abstrak Penelitian Kesehatan
Subjects: W Medicine and related subjects (NLM Classification) > WC Communicable Diseases > WC 680-950 Tropical and Parasitic Diseases
Divisions: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Pusat Penelitian dan Pengembangan Penyakit Menular
Depositing User: Administrator Eprints
Date Deposited: 02 Oct 2017 05:29
Last Modified: 23 Oct 2017 08:49
URI: https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/1544

Actions (login required)

View Item View Item