REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

Penelitian Epidemiologi untuk Uji Coba Vaksin Tifoid di Jawa Barat

H.Simanjuntak, Cyrus (1985) Penelitian Epidemiologi untuk Uji Coba Vaksin Tifoid di Jawa Barat. Project Report. Center for Research and Development of Disease Control, NIHRD.

Full text not available from this repository.

Abstract

Demam tifoid merupakan masalah kesehatan di negara yang sedang berkembang termasuk Indonesia, karena penyakit ini masih menimbulkan berbagai komplikasi yang merugikan berupa perdarahan dan perforasi usus yang tidak jarang berakhir dengan kematian dari penderita. Selama ini data-data tentang demam tifoid hanyalah berdasarkan angka-angka yang berasal dari Rumah Sakit dan Puskesmas, sehingga keadaan sebenarnya di masyarakat belum diketahui dengan jelas, padahal epidemiologi demam tifoid di masyarakat sangat diperlukan antara lain untuk nilai daya lindung suatu vaksin. Suatu vaksin oral demam tifoid, Ty21a, telah ditemukan dan telah dinilai di Mesir dengan daya lindung sebesar 96%, yang berlaku paling sedikit selama 3 tahun. Untuk menilai daya lindung vaksin ini di Indonesia diperlukan suatu daerah berpenduduk sekitar 50.000 orang dengan insidensi demam tifoid yang cukup tinggi. Maka dilakukan suatu penelitian epidemiologi di daerah semi urban di Paseh, Jawa Barat yang ternyata penduduknya sebesar 62.636 orang . Setiap penderita demam (3 hari atau lebih) yang datang berobat ke fasilitas kesehatan (rumah sakit, puskesmas, puskesmas pembantu, poliklinik pemerintah atau swasta, dan praktek dokter yang berada dilingkungan kecamatan Paseh diperiksa secara klinis, dicatat data-data kesehatannya dan diambil darah venanya untuk pembiakan bakteriologis demam tifoid. Kegiatan di atas juga dilakunan pada penderita yang datang berobat ke fasilitas kesehatan yang berada di kecamatan di sekitar Kecamatan Paseh, tapi yang bertempat tinggal di Paseh . Kegiatan yang dilakukan secara intensif ini dilaksanakan selama 3 bulan penuh. Berdasarkan pemeriksaan intensif tersebut di atas,yang hasilnya dikonversikan ke dalam satu tahun diperoleh angka kesakitan untuk S.typhi sebesar 357,6 kasus, untuk S.paratyphi A sebesar 44,7 kasus dan untuk Salmonella grup B sebesar 12,8kasus per 100.000 penduduk per tahun. Sembilan puluh dua persen dari penderita demam tifoid terdapat pada umur 3-29 tahun dan puncaknya pada umur 3-19 tahun (77%). Seperti diduga penderita laki-laki hampir sama banyaknya dengan penderita perempuan. Penderita yang berobat jalan jauh lebih banyak (86%) dari penderita rawat nginap. Penderita yang memerlukan perawatan di rumah sakit karena gejalanya lebih berat, ialah anak yang lebih besar dan orang dewasa muda, sedang anak dibawah umur 10 tahun umumnya tidak memerlukan perawatan di rumah sakit. Dapat disimpulkan bahwa penyakit demam tifoid masih sangat tinggi di masyarakat dan hanya sebagian kecil diketahui dan dilaporkan karena diagnosis hanya ditegakna secara klinis tanpa konfirmasi dengan biakan darah.

Item Type: Monograph (Project Report)
Uncontrolled Keywords: Demam tifoid; Vaksin tifoid; Salmonella; Abstrak Penelitian Kesehatan
Subjects: W Medicine and related subjects (NLM Classification) > WA Public Health > WA 1-106 Reference Works. General Works
Divisions: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Pusat Penelitian dan Pengembangan Penyakit Menular
Depositing User: Administrator Eprints
Date Deposited: 02 Oct 2017 05:29
Last Modified: 23 Oct 2017 07:12
URI: https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/1537

Actions (login required)

View Item View Item