REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

Penelitian Epidemiologi Secara Prospektif dari Virus Dengue di Daerah Endemis Demam Berdarah Dengue dan Daerah yang Bebas Demam Berdarah Dengue di Indonesia.

Wuryadi, Suharyono (1985) Penelitian Epidemiologi Secara Prospektif dari Virus Dengue di Daerah Endemis Demam Berdarah Dengue dan Daerah yang Bebas Demam Berdarah Dengue di Indonesia. Project Report. Center for Research and Development of Disease Control, NIHRD.

Full text not available from this repository.

Abstract

Mekanisme terjadinya penyakit Demam Berdarah Dengue sampai sekarang belum diketahui dengan jelas. Demikian juga tentang mekanisme mengapa suatu daerah dapat endemis tinggi sedang daerah lain dapat bebas atau sedikit sekali kasusnya meskipun daerah tersebut mempunyai kondisi yang sama. Penelitian ini bermaksud untuk menerangkan masalah di atas. Cara yang dipakai adalah dengan mengetahui besarnya transmisi virus Dengue dalam satu populasi tertentu dan menghubungkannya dengan kasus Demam Berdarah Dengue atau Dengue Shock syndrome yang terjadi dan juga mengetahui besarnya transmisi virus Dengue di daerah yang bebas demam berdarah dengue tetapi endemis dengue. Penelitian mengambil tempat di Yogya untuk daerah yang endemis dengue dengan kasus demam berdarah dengue, dan Medan untuk daerah yang dianggap bebas demam berdarah dengue tetapi endemis dengue. Besarnya transmisi ditentukan dengan melakukan Cohort Study. Cohort dilakukan tiap tahun dengan cara mengambil sample darah anak sekolah dasar kelas satu sebenyak 1500 anak, baik Yogya maupun Medan. Pengambilan specimen darah dilakukan dua kali dengan jarak satu tahun. Jadi untuk setiap cohort dipakai kelompok anak yang berbeda dan tiap kali kelompok anak tersebut diambil darahnya dua kali. Sementara jumlah kasus deman berdarah dengue yang terjadi selama tiap cohort diteliti secara klinis, serologis dan virologis . Kasus demam berdarah dengue diteliti di Rumah Sakit yang di tunjuk. Selama periode 1980- 1985 dilakukan 5 kali cohort. Serokonversi dari Cohort I (1981), Yogya 82,7%, Medan 23%. Untuk cohort II Yogya 87,9% sedangkan Medan 65,7%. Cohort III (1983) untuk Yogya 74,5% sedangkan untuk Medan 80,6%. Cohort IV untuk Yogya 81,3% sedangkan untuk Medan 80,6%. Cohort V (1985) untuk Yogya 83,6% sedangkan untuk Medan 79,7%. Kebanyakan kasus demam berdarah dengue (96,4%) adalah kasus sekunder. Isolasi virus dari kasus Demam Berdarah Dengue IV 7,5%. Dengue III lebih berhubungan dengan kasus yang berat disusul Dengue II, kemudian Dengue I dan terakhir Dengue IV. Dengue IV pada umumnya berhubungan dengan kasus yang ringan. Isolasi virus untuk Medan dari kasus Deman Dengue: Dengue I 16,6%, Dengue II 50%, Dengue III 33,3% dan tidak terisolasi dengueIV. Dapat disimpulkan bahwa untuk terjadinya Demam Berdarah Dengue harus infeksi sekunder. Semua serotipe dapat menyebabkan Demam Berdarah Dengue baik yang berat maupun yang ringan. Di daerah Medan transmisi virus dengue relatif rendah.

Item Type: Monograph (Project Report)
Uncontrolled Keywords: Demam berdarah dengue; Virus Dengue; Abstrak Penelitian Kesehatan
Subjects: W Medicine and related subjects (NLM Classification) > WC Communicable Diseases > WC 500-590 Virus Diseases
Divisions: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Pusat Penelitian dan Pengembangan Penyakit Menular
Depositing User: Administrator Eprints
Date Deposited: 02 Oct 2017 05:29
Last Modified: 23 Oct 2017 07:45
URI: https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/1534

Actions (login required)

View Item View Item