REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
Penentuan Bobot Risiko Pencemaran Bakteriologik Sarana Air Bersih Berbagai Jenis Tanah di Daerah Pedesaan
Sasimartoyo, Sri Irianti (2000) Penentuan Bobot Risiko Pencemaran Bakteriologik Sarana Air Bersih Berbagai Jenis Tanah di Daerah Pedesaan. Project Report. Pusat Penelitian dan Pengembangan Ekologi dan Status Kesehatan.
Full text not available from this repository.Abstract
Air tanah masih merupakan sumber utama air bersih di daerah pedesaan Indonesia. Sarana yang menggunakan air tersebut adalah sumur gali (SGL) dan sumur pompa tangan dangkal (SPT-DK). Namun demikian, kualitas bakteriologik air dari sarana-sarana tersebut masih relatif rendah dibandingkan dengan sarana air yang lain karena berbagai faktor yang mempengaruhinya yaitu antara lain jenis tanah, musim, jarak dan letak jamban terhadap sarana air, konstruksi sarana, dan perilaku pemakai sarana. Beberapa faktor tersebut telah digunakan sebagai instrumen penilaian dalam inspeksi sanitasi dalam kegiatan surveilans kulaitas, air bersih. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Rembang pada bulan Agustus sampai dengan November 1999 untuk menguji pengaruh masing-masing faktor tersebut (yang dibedakan dalam 19 variabel) terhadap kualitas bakteriologik air yang diukur dari konsentrasi koli tinja (faecal coliforms). Cara penelitian adalah dengan pemeriksaan bakteriologik sampel air, wawancara terhadap pemilik/pemakai air, inspeksi sanitasi, dan pemeriksaan ukuran partikel contoh tanah dari SGL. Jumlah sampel ditentukan secara acak bertingkat sebanyak 350 sarana air bersih yang terdiri dari 26l SGL dan 89 SPT-DK yang berasal dari 2 desa. Pengambilan sampel air dan inspeksi sanitasi terhadap 350 sarana dilakukan sebanyak 2 kali sesuai musim, sedangkan pemeriksaan sampel air hanya dilakukan terhadap 30 SGL. Penentuan bobot risiko berdasarkan analisis regresi logistik dan odds ratio dengan tingkat kepercayaan 90%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada musim kemarau ada 3 variabel yang bermakna untuk SGL yaitu dinding sumur, genangan air dalam jarak 2 meter di sekitar sumur, dan letak sumur terhadap rumah. Pada musim hujan, variabel yang bermakna hanya ada 1 variabel yaitu lokasi sumur terhadap rumah. Variabel yang bermakna untuk SPT-DK pada musim kemarau sebanyak 2 variabel yaitu adanya pagar yang mencegah pencemaran dari binatang dan lantai semen radius 1 meter. Untuk musim hujan, variabel SPT-DK yang bermakna adalah adanya kandungan pasir di sekitar sumur, adanya pagar dan adanya genangan air di atas lantai semen. Jenis tanah berdasarkan basil pemeriksaan ukuran partikel tidak bermakna karena relatif homogen. Penelitian ini merekomendasikan penelitian lebih lanjut dengan memperbanyak jumlah sampel tanah yang bervariasi ukuran partikelnya.
Item Type: | Monograph (Project Report) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | air tanah; sumur gali; sarana air; air bersih; bakteriologik air; tinja; sanitasi |
Subjects: | QS-QZ Preclinical sciences (NLM Classification) > QW Microbiology. Immunology > QW 1-300 Microbiology |
Divisions: | Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Pusat Penelitian dan Pengembangan Ekologi dan Status Kesehatan |
Depositing User: | Administrator Eprints |
Date Deposited: | 02 Oct 2017 05:29 |
Last Modified: | 08 Nov 2017 13:31 |
URI: | https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/1519 |
Actions (login required)
View Item |