REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

Efek Teh Hitam terhadap Plak Aterosklerosis pada Kelinci Strain New Zaeland White

Tuminah, Sulistyowati (2000) Efek Teh Hitam terhadap Plak Aterosklerosis pada Kelinci Strain New Zaeland White. Project Report. Center for Research and Development of Nutrition and Food, NIHRD.

Full text not available from this repository.

Abstract

Teh merupakan bahan minuman alami yang sangat populer di masyarakat. Teh mengandung zat antioksidan "flavonoid" yang dapat bersifat antikarsinogenik, hipokolesterolemik serta kariostatik. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui, apakah teh hitam juga dapat bersifat antiaterosklerosis pada kelinci. Penelitian dilakukan dengan menggunakan kelinci yang selama penelitian diberi makanan aterogenik yang berupa asam lemak "trans" (kecuali kelompok 8). Selain itu kelinci juga diberi sari seduhan teh hitam (SSTH) kecuali kelompok A/kontrol positif dan kelompok B/kontrol negatif. Dosis SSTH yang diberikan masing-masing yaitu kelompok C (1 kali dosis manusia = 211,68 mg/1,5 kg bb) dan kelompok D (3 kali DM = 635,04 mg/1,5 kg bb). Setiap 2 minggu sekali (M2, M4, M6 dan M8), 12 ekor kelinci yang mewakili ke-4 kelompok dibunuh dan diambil jantung (aortanya) untuk dibuat preparat awetan yang selanjutnya diamati secara histologis dan diukur tebal dinding arkus dan aortanya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masing-masing 33,33% dari kelompok A dan C terdapat aterosklerosis dan atau ateroma pada minggu ke-6. Selain itu 66,67% dari kelompok A dan 33,33% dari kelompok B terdapat ateroma dan aterosklerosis pada minggu ke-8. Hasil pengukuran tebal dinding arkus aorta ascenden (TDA3) didapatkan bahwa TDA3 pada kelompok A (14,0908%) > kelompok B (4,2259%) > kelompok C (11,2623% >kelompok D. Sedangkan TDA3 pada kelompok M8 (10,2930%) > kelompok M6 (24,8096%) > kelompok M4 (8,4628%) > kelompok M2. Dari keseluruhan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa semakin lama masa perlakuan TDA3 akan semakin tebal. Pemberian asam lemak "trans" tanpa SSTH menyebabkan TDA3 juga lebih tebal. Pemberian asam lemak "trans" dengan atau tanpa SSTH menyebabkan aterosklerosis dan atau ateroma paling cepat pada minggu ke-6 sedangkan tanpa asam lemak "trans" dan SSTH menimbulkan ateroma dan aterosklerosis paling cepat minggu ke-8. Pemberian SSTH 1 kali DM belum mampu mencegah terjadinya ateroma, sedangkan SSTH 3 kali DM sudah dapat mencegah terbentuknya ateroma dan aterosklerosis.

Item Type: Monograph (Project Report)
Uncontrolled Keywords: teh hitam; plak aterosklerosis; kelinci strain New Zaeland White; Abstrak Penelitian Kesehatan
Subjects: W Medicine and related subjects (NLM Classification) > WG Cardiovascular System > WG 500-700 Blood Vessels. Vascular Diseases
Divisions: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Center for Research and Development of Nutrition and Food, NIHRD
Depositing User: Administrator Eprints
Date Deposited: 02 Oct 2017 05:29
Last Modified: 10 Nov 2017 07:08
URI: https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/1514

Actions (login required)

View Item View Item