REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
Kajian Pelaksanaan Revitalisasi Posyandu pada Masyarakat Nelayan dan Petani di Propinsi Jawa Barat
Irawati, Anies (2000) Kajian Pelaksanaan Revitalisasi Posyandu pada Masyarakat Nelayan dan Petani di Propinsi Jawa Barat. Project Report. Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi dan Makanan.
Full text not available from this repository.Abstract
Pada tahun 1994/1995 sampai dengan 1996/1997 jumlah posyandu berkurang sebanyak 5.918 posyandu dan 22,3% posyandu termasuk kategori posyandu kurang aktif. Untuk itu telah dilakukan penelitian yang dimaksudkan untuk mendapatkan faktor-faktor yang berkaitan dengan posyandu aktif dan untuk mendapatkan model revitalisasi posyandu. Faktor yang diteliti meliputi faktor posyandu, faktor kader dan faktor pembina. Disain penelitian ini adalah cross-sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner terstruktur. Penelitian telah dilakukan di Sukabumi dan Karawang meliputi masyarakat nelayan dan masyarakat tani. Sebanyak 67 posyandu, 170 kader, 50 pembina dan 1.234 pengguna posyandu telah menjadi responden dalam penelitian ini. Berdasarkan besarnya peluang posyandu aktif, urutan faktor yang berperan terhadap posyandu aktif berturut-turut adalah faktor pembina (28,5% pada masyarakat nelayan dan 44,4% pada masyarakat tani), faktor kader (16,1% pada masyarakat nelayan dan 19,7% pada masyarakat tani), faktor posyandu (10,6% pada masyarakat nelayan dan 11,4% pada masyarakat tani), dan faktor pengguna (5,4% pada masyarakat nelayan dan 0,5% pada masyarakat tani. Upaya yang perlu dilakukan agar posyandu aktif khusus di daerah penelitian ini adalah sebagai berikut : pada masyarakat nelayan pembina posyandu harus mempunyai pengalaman menjadi pembina lebih dari 24 bulan dan jumlah posyandu yang dibina tidak lebih dari 15 posyandu. Kader posyandu sebaiknya tidak mempunyai pekerjaan tetap dan kader mempunyai pengalaman menjadi kader sekurangnya 60 bulan. Ditinjau dari segi posyandu diusahakan untuk tidak ada pergantian kader sedikitnya dalam setahun dan jumlah kader sedikitnya 5 orang. Layanan yang diharapkan pengguna posyandu agar dipenuhi adalah layanan mendapatkan PMT untuk balita dan kesediaan pengguna memberi imbalan untuk kader yang diketahui oleh pengguna bekerja secara sukarela diterapkan. Pada masyarakat tani pembina posyandu harus mempunyai pendidikan SLTA ke atas dan jumlah posyandu yang dibina tidak lebih dari 15 posyandu. Kader posyandu harus berpendidikan SLTA ke atas. Ditinjau dari segi posyandu diusahakan untuk tidak pernah ada pergantian kader sedikitnya setahun dan jumlah kader tidak kurang dari 5 orang. Layanan berupa penyuluhan gizi dan kesehatan serta layanan KB dipenuhi serta kesediaan pengguna memberi imbalan berupa uang untuk kader diterapkan.
Item Type: | Monograph (Project Report) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | pelaksanaan revitalisasi; posyandu; masyarakat nelayan; petani: Abstrak Penelitian Kesehatan |
Subjects: | W Medicine and related subjects (NLM Classification) > WA Public Health > WA 525-590 Health Administration and Organization |
Divisions: | Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi dan Makanan |
Depositing User: | Administrator Eprints |
Date Deposited: | 02 Oct 2017 05:29 |
Last Modified: | 07 Nov 2017 16:43 |
URI: | https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/1511 |
Actions (login required)
View Item |