REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
Pengembangan Metode Deteksi Dini dan Konseling Gangguan Perilaku pada Kasus Ketergantungan Narkotika melalui Mantan Pecandu di Jakarta
Husin, Al Bachri (2000) Pengembangan Metode Deteksi Dini dan Konseling Gangguan Perilaku pada Kasus Ketergantungan Narkotika melalui Mantan Pecandu di Jakarta. Project Report. Center for Research and Development of Disease Control, NIHRD.
Full text not available from this repository.Abstract
Jumlah kasus baru ketergantungan narkotika yang datang berobat RSKO dan klinik swasta yang ada di Jakarta dalam 3 tahun terakhir ini meningkat 100% setiap tahunnya jumlah kematian pada kasus dan jumlah yang ditangkap polisi juga dilaporkan meningkat. Dampak kasus ketergantungan narkotika terhadap berbagai permasalahan kesehatan jiwa (gangguan perilaku) dan sosial (kekerasan, kriminal, tawuran. dll ) sangat besar. Perlu dilakukan deteksi dini dan intervensi awal (konselling) terhadap kasus secara professional untuk mencegah akibat yang dapat ditimbulkannya. Namun permasalahan yang timbul adalah kesulitan untuk melakukan kontak secara dini. Besarnya permasalahan ketergantungan narkotika di masyarakat juga belum diketahui secara pasti. Karena selama ini belum ada data yang dapat memberikan informasi besarnya kasus dimasyarakat. Mantan pecandu adalah individu yang sudah sehat secara fisik dan kejiwaan dari ketergantungan narkotika. Dalam kelompok terapi dibeberapa ‘klinik adiktif’ peran mereka sangat besar terhadap keberhasilan pengobatan. Para mantan pecandu diperkirakan mempunyai sensitifitas yang tinggi untuk mendeteksi kasus. Karena mereka mempunyai pengetahuan, permasalahan dan penghayatan yang tinggi terhadap masalah, gejala dan akibat ketergatungan narkotika. Mereka juga potensial sebagai konselor, karena umumnya "communicable" dan dapat mempunyai empaty yang tinggi dalam melakukan intervensi awal. Penelitian ini melakukan pengembangan metoda deteksi dan konselling awal kasus ketergantungan narkotika di masyarakat melalui mantan pecandu. Secara kwantitatif dilakukan survei pada berbagai fasilitas pelayanan di Jakarta untuk mengetahui profil kasus dan gangguan perilakunya. Secara kwanlitatif akan dieksport kebutuhan pelayanan kesehatan jiwa yang dirasakan oleh kasus ketergatungan narkotika serta cara pendekatan yang diharapkan kasus sehingga dapat dikembangkan untuk mendeteksi kasus. Melalui temu pakar dan penelusuran kepustakaan dirumuskan metoda meliputi materi yang diperlukan mantan pecandu dalam mendeteksi kasus secara dini dilapangan serta cara pendekatannya dan batasan tindakan yang dimungkinkan untuk diperankan oleh mantan pecandu dalam melakukan konselling. Dengan “Gold Standard” pemeriksaan psikiatrik dan laboratorium (Test Uranalisys Opiat) dilakukan validasi untuk mengetahui sensitivitas dan spesifikasi metoda yang dirumuskan. Melalui penelusuran literature, pertemuan tim peneliti dan konsultan telah disusun dan dibahas modul panduan deteksi dan konselling awal kasus narkotika bagi mantan pecandu. Pendapat pakar tentang mantan pecandu yang perlu mendapat perhatian adalah: Pemanfaatan mantan pecandu perlu didasarkan pada landasan kepustakaan yang kuat. Istilah mantan pecandu harus hati-hati penggunaanya karena umumnya pecandu tidak ada yang menjadi mantan (lebih baik digunakan istilah pecandu yang sudah tidak aktif). Pecandu yang digunakan harus memenuhi criteria tertentu antara lain telah mengikuti/lulus rehabilitasi; keamanan pecandu dilapangan saat mendeteksi dan konseling kasus perlu dipikirkan. Dalam hal ini perlu dilakukan koordinasi dengan Polsek setempat. Kegiatan FGD dengan para pecandu memeperoleh hasil sebagai berikut ; pada dasarnya mereka sangat senang berperan serta mendeteksi kasus melakukan konselling Ounkie,helping junkie). Mereka berpendapat umumnya orang tua pecandu sulit untuk diajak kompromi. Karena itu kasus sebaiknya tidak dijaring tapi "ditandai" saja. Setelah itu dilakukan pertemuan dengan orang tua yang dicurigai sebagai kasus untuk mengikuti kegiatan penyuluhan. Pada akhirnya disepakati cara pendekatan secara tidak langsung yaitu melalui kegiatan penyuluhan kepada orang tua (lingkup RT) yang dilanjutkan dengan konseling sehingga orang tua mau membawanya ke fasilitas rehabilitasi. Hasil validasi menunjukkan bahwa metoda de1eksi kasus dan konseling awal melalui mantan pecandu berdasarkan modul panduannya dapat diterapkan di masyarakat (sensitivitas 63 % spesifisitas 86,6 %, positive predicitive value 70,7% dan negative predictive 78,3%).
Item Type: | Monograph (Project Report) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | ketergantungan narkotika; gangguan prilaku; konseling; Abstrak Penelitian Kesehatan |
Subjects: | W Medicine and related subjects (NLM Classification) > WM Psychiatry > WM 270-290 Substance-Related Disorders |
Divisions: | Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Center for Research and Development of Disease Control, NIHRD |
Depositing User: | Administrator Eprints |
Date Deposited: | 02 Oct 2017 05:29 |
Last Modified: | 09 Nov 2017 08:53 |
URI: | https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/1499 |
Actions (login required)
View Item |