REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

Analisis Spasial Masalah Pencemaran Lingkungan dan Kesehatan (Suatu Studi Pendahuluan di Kota Bandung)

Musadad, Anwar (2001) Analisis Spasial Masalah Pencemaran Lingkungan dan Kesehatan (Suatu Studi Pendahuluan di Kota Bandung). Project Report. Center for Research and Development of Health Ecology, NIHRD.

Full text not available from this repository.

Abstract

Keadaan kesehatan di berbagai wilayah bervariasi dipengaruhi oleh tingkat perkembangan wilayah dan kualitas lingkungannya. Perbedaan antar wilayah, dalam hal perkembangan sosial ekonomi. kependudukan, pencemaran lingkungan dan budaya akan menimbulkan permasalahan kesehatan masyarakat yang berbeda. Mengingat masalah kesehatan selalu berubah sesuai dengan pola sosial ekonomi dan lingkungan, maka para pengembil keputusan dalam penyusunan kebijaksanaan dan program kesehatan perlu memperhatikan dan mengetahui data dan informasi tentang faktor-faktor yang berkaitan dengan munculnya masalah kesehatan tersebut. Tujuan studi ini adalah melakukan analisis spasial masalah pencemaran lingkungan dan kesehatan masyarakat sebagai upaya meningkatkan kepedulian dan kemampuan pelaksana program di daerah agar mau dan mampu menanggulanginya. Penelitian cross-sectional ini dilakukan di seluruh wilayah kecamatan di kota Bandung dengan cara mengumpulkan data-data sekunder tentang keadaan kualitas air dan udara serta permasalahan kesehatan yang meliputi keadaan penyakit diare, disentri, tifoid, ISPA, TB paru dan asma yang dikumpulkan dari hasil-hasil penelitian berbagai institusi dan pencatatan puskesmas di wilayah kota Bandung untuk kemudian dilakukan analisis dan pemetaan menggunakan program GIS I Arc. View. Hasil penelitian menunjukkan pemetaan masalah pencemaran sudah mulai dilakukan pemerintah daerah Kota Bandung hanya saja baru terbatas beberapa parameter dan belum meliputi seluruh wilayah. Dari analisis data didapatkan tingkat pencemaran udara di Kota Bandung masih di bawah NAB, kecuali untuk parameter SO2 dan NOx di beberapa wilayah sdah melebihi NAB. Konsentrasi zat pencemar udara tinggi di daerah-daerah Astanaanyar, Sumur Batu dan Bandung Wetan. Tingkat pencemaran air bersih oleh bakteriologi bervariasi antar daerah. Daerah yang tinggi proporsi tidak memenuhi syarat adalah daerah Andir dan Coblong; sedang daerah yang tidak tercemar meliputi Lengkong, Bandung Kidul, Margacinta, Kiaracondong, Batununggal, Cibeunying Kidul, Bandung Kulon, Babakan Ciparay dan Bojongloa Kidul. Sedangkan tingkat risiko tercemar sarana air bersih: 0,77% amat tinggi, 9,84% tinggi, 24,38% sedang dan 65% rendah. Wilayah yang mempunyai proporsi risiko tinggi untuk tercemar sarana air bersihnya antara lain Batununggal dan Kiaracondong. Disimpulkan bahwa terdapatnya hubungan bermakna antara cakupan air bersih dan kualitas air mandi/cuci dengan prevalensi diare dan kualitas air minum/masak dengan prevalensi tifoid; sedangkan tingkat pencemaran udara tidak menunjukkan hubungan yang bermakna dengan prevalensi penyakit saluran pernafasan.

Item Type: Monograph (Project Report)
Uncontrolled Keywords: kualitas lingkungan; pencemaran lingkungan; permasalahan kesehatan; Abstrak Penelitian Kesehatan
Subjects: W Medicine and related subjects (NLM Classification) > WA Public Health > WA 670-847 Sanitation. Environmental Control
Divisions: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Center for Research and Development of Health Ecology, NIHRD
Depositing User: Administrator Eprints
Date Deposited: 02 Oct 2017 05:29
Last Modified: 10 Nov 2017 07:14
URI: https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/1481

Actions (login required)

View Item View Item