REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
Multi Drug Resisten (MDR) Mycobacterium Tuberculosis terhadap OAT dari BTA Positif di Rumah Sakit Paru Cisarua. Bogor (lanjutan ke-2)
Girsang, Meryani (2001) Multi Drug Resisten (MDR) Mycobacterium Tuberculosis terhadap OAT dari BTA Positif di Rumah Sakit Paru Cisarua. Bogor (lanjutan ke-2). Project Report. Center for Research and Development of Disease Control, NIHRD.
Full text not available from this repository.Abstract
Penelitian Multi Drug Resisten (MDR) Mycobacterium Tuberculosis OAT dari BTA Positif di Rumah Sakit Paru Cisarua Bogor, adalah lanjutan dari penelitian terdahulu pada tahun 1996/1997, dimana hasil dari penelitian tersebut didapatkan sampel sebanyak 123 sampel sputum, sedangkan uji resistensi belum dilakukan, dan pada penelitian tahap kedua ini telah dilakukan uji resistensi dari BTA yang positif terhadap sampel penelitian yang masih tersimpan secara baik di laboratorium Puslitbang Pemberantasan Penyakit Badan Litbang Kesehatan di Jakarta. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Paru Cisarua Bogor, dan untuk penelitian lanjutan dilakukan uji resistensi dari semua sampel penelitian yang positif BTA dan positif kultur. Pemeriksaan kultur dilakukan kerjasama dengan Laboratorium Rumah Sakit Paru Cisarua Bogor, yang seperti diketahui rumah sakit tersebut adalah ujung tombak pemeriksaan sputum Tb untuk daerah Jawa Barat. Sampel penelitian sputum yang diambil secara SPS (sewaktu, pagi dan sewaktu) pada penelitian terdahulu ditambah dengan sampel dari penelitian lanjutan yang diambil dari tersangka penderita Tb yang datang berobat ke Rumah Sakit Paru Cisarua Bogor dengan kriteria batuk lebih dari 2-3 minggu dari beberapa penderita rawat inap di rumah sakit tersebut. Dari 123 sampel yang diteliti didapat 39 (31,7%) BTA positif dengan hasil pemeriksaan kultur yang positif 72 (85,5%). Kasus terbanyak adalah dari kelompok laki-laki yaitu 77 BTA positif (62,6%), sedangkan perempuan BTA positi terdapat 45 (36,6%). Dilakukan juga wawancara kepada penderita di rumah sakit yang ditata oleh petugas kesehatan, mengenai karakteristik umur, alamat, jenis kelamin dan beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan tanda-tanda penyakit TBC. Hasil wawancara yang didapat memperlihatkan kasus terbanyak pada usia 45-59 tahun sebanyak 39 (31,8%) dan umur tertinggi lebih dari 60 tahun sebanyak 14 (8,9%) dan yang lalai pengobatan/defaulter 5 (4,0%), kambuh 33 (28,8%) dan gagal pengobatan sebanyak 6 (4,9%).
Item Type: | Monograph (Project Report) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | tuberculosis; multi drug resisten; Abstrak Penelitian Kesehatan |
Subjects: | QS-QZ Preclinical sciences (NLM Classification) > QW Microbiology. Immunology > QW 1-300 Microbiology |
Divisions: | Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Center for Research and Development of Disease Control, NIHRD |
Depositing User: | Administrator Eprints |
Date Deposited: | 02 Oct 2017 05:29 |
Last Modified: | 10 Nov 2017 03:48 |
URI: | https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/1458 |
Actions (login required)
View Item |