REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

Uji Validitas Teknik PCR (Polymerase Chain reaction) dan Pemeriksaan Mikroskopis Bakteri Tahan Asam sebagai Alat Diagnosis Penderita TB Paru di Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta

Basundari, Sri Utami and Harun, Syahrial and Ekowatiningsih, Riyanti and Yuwarni, Enny (2002) Uji Validitas Teknik PCR (Polymerase Chain reaction) dan Pemeriksaan Mikroskopis Bakteri Tahan Asam sebagai Alat Diagnosis Penderita TB Paru di Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta. Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 12 (3). ISSN 0853-9987

[thumbnail of 1072-701-1-PB.pdf]
Preview
Text
1072-701-1-PB.pdf - Published Version

Download (353kB) | Preview

Abstract

Salah satu faktor yang menghambat program pemberantasan tuberkulosis paru adalah belum tersedianya alat diagnosis cepat yang dapat menentukan adanya bakteri Mycobacterium tuberculosis dalam sputum. Diagnosis cepat dan tepat sangat penting untuk menentukan pengobatan dan memustuskan rantai penularan. PCR (Polymerase Chain Reaction) adalah suatu metode pemeriksaan yang prinsip kerjanya memperbanyak (amplification) DNA invitro secara enzimatis. Teknik PCR telah dikembangan untuk diagnosis berbagai penyakit infeksi, seperti Hepatitis, HIV, Human Papillomavirus, dan untuk mendeteksi M.tuberculosis. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan validitas PCR sebagai perangkat diagnosis pada tersangka penderita tuberkulosis. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi program pemberantasan tuberkulosis terutama sebagai informasi tentang validitas diagnosis dan kemungkinan penggunaan PCR sebagai alat diagnosis. Sebanyak 70 sampel sputum diambil dari tersangka penderita tuberkulosis, diperiksa menggunakan 3 jenis pemeriksaan : mikroskopis bakteri tahan asam (BTA), uji PCR dan metode biakan yang berfungsi sebagai baku emas (gold standard). Validitas diagnosis ditentukan dengan menghitung sensitifitas, spesifisitas, nilai duga positif dan negatif, rasio kecenderungan positif dan negatif, akurasi dari masing-masing hasil diagnosis (mikroskopis BTA dan PCR). Sensitifitas dan spesifisitas pemeriksaan mikroskopis BTA adalah 77,2% (CI=95%; 0,7837-0.7603)dan 95,8% (CI=95%; 0,96361-0,9523) dengan nilai duga positif dan negatif 89,4% dan 90,1% dengan rasio kecenderungan (LR+)= 18,8 dan (LR-)= 0,23. Hasil uji PCR menunjukan sensitifitas dan spesifisitas pemerksaan sebesar 90% (CI=95%; 0,900705-0,89295) dan 79% (CI=95%; 0,7995-0,78043) dengan nilai duga positif dan negatif 66% dan 95% dengan rasio kencenderungan (LR+)=3,18 dan (LR-)= 0,11. Sebagai perangkat diagnosis TB paru, PCR valid dapat membedakan penderita TB paru dan bukan penderita TB paru, akan tetapi kurang reliabel dibanding hasil pemeriksaan mikroskopis BTA.

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: Tuberkulosis Paru; Mycobacterium Tuberculosis; Mikroskopis; PCR (Polymerase Chain Reaction); P5-BPPK
Subjects: W Medicine and related subjects (NLM Classification) > WF Respiratory System > WF 140-900 Diseases of the Respiratory System
Divisions: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Depositing User: Administrator Eprints
Date Deposited: 02 Oct 2017 05:29
Last Modified: 21 Nov 2017 03:11
URI: https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/1123

Actions (login required)

View Item View Item