REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

PEMBENTUKAN ANTOBODI SETELAH IMUNISASI MENINGITIS PADA GOLONGAN UMUR 30-70 TAHUN

Prijanto, Muljati and Simanjuntak, Cyrus H. and Oesman, Nahrowi (1995) PEMBENTUKAN ANTOBODI SETELAH IMUNISASI MENINGITIS PADA GOLONGAN UMUR 30-70 TAHUN. Project Report. Pusat Penelitian dan Pengembangan Penyakit Menular.

Full text not available from this repository.

Abstract

Penyakit meningitis meningokok adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh kuman Neisseria meningitidis. Penyakit ini menyebabkan peradangan selaput otak dan sumsum tulang belakang akut. Imunisasi meningitis meningokok di Indonesia hanya diberikan pada calon jemaah haji yang dianggap kelompok beresiko tinggi terhadap meningitis. Pada tahun 1993 terdapat 5 kasus meningitis, 2 diantaranya meninggal dan ditemukan carrier yang setibanya di Indonesia masih menularkan pada orang kontak. Sampai saat ini belum ada data mengenai penyakit meningitis meningokok di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1.kekebalan yang ditimbulkan oleh pemberian imunisasi meningitis group A dan C pada golongan umur 30-70 tahun (studi prospektif). 2. kekebalan yang ditimbulkan 2 tahun setelah imunisasi meningitis (studi retrospektif) dan 3. carrier dan group kuman Neisseria meningitidis yang d itemukan pada jemaah haji di Indonesia. Sampel terdiri dari berumur 30-70 tahun sebanyak 200 orang yang terbagi dalam 4 kelompok, berasal dari kecamatan Cipondoh dan Kunciran, kabupaten Tangerang. Pada kelompok tersebut dilakukan pengambilan darah sebelum dan 1 bulan sesudah imunisasi. Pemeriksaan antibodi terhadap meningitis dilakukan dengan cara ELISA. Kelompok studi untuk mengetahui kekebalan 2 tahun setelah imunisasi terdiri dari 36 orang. Pada kelompok ini hanya dilakukan pengambilan darah saja. Untuk mengetahui carrier meningitis meningokok dilakukan pengambilan usap nasofaring pada 1548 orang jemaah haji yang baru tiba dari Arab Saudi di embarkasi Jakarta yang terdiri dari tersangka, penderita dan orang kontak penderita. Sampel terdiri dari anggota kloter penderita yang berasal dari Sumsel dan se1eb1hnya adalah jemaah haji yang mewaki1i provinsi lain. Selanjutnya dilakukan isolasi kuman dan penentuan group kuman Neis seria meningitidis yang ditemukan. Pemeriksaan kadar antibodi belum dapat dilakukan karena antigen untuk pemeriksaan ELISA dari luar negeri sampai bulan Maret belum diterima. Dari 1548 orang yang diperiksa ditemukan carrier sebanyak 15 orang (0,97%) yang terdiri dari 14 orang jemaah haji dan 1 orang kontak penderita. Persentase carrier tertinggi pada umur 30-39 tahun (1,96%), 60-69 tahun (1,41%) dan diatas 70 tahun (1,07%). Group kuman Neisseria meningitidis yang paling banyak ditemukan adalah group B sebanyak 11 orang (78,57%) sedangkan group C sebanyak 1 orang (7,14%). Pada pemeriksaan ini di temukan pula infeksi campuran kuman group A dan B pada 2 orang (14,29%). Bila dilihat persentase penderita dan carrier meningitis yang disebabkan oleh kuman group A dan C pada jemaah haji Indonesia sangat kecil, maka vaksin group A dan C yang diberikan cukup efektif.

Item Type: Monograph (Project Report)
Uncontrolled Keywords: Imunisasi Meningitis
Subjects: W Medicine and related subjects (NLM Classification) > WL Nervous System > WL 200-405 Central Nervous System. Disorders. Therapeutics
Divisions: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Pusat Penelitian dan Pengembangan Penyakit Menular
Depositing User: Administrator Eprints
Date Deposited: 02 Oct 2017 05:31
Last Modified: 30 Oct 2017 08:38
URI: https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/2497

Actions (login required)

View Item View Item