REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

Pengembangan Formulasi Biolarvasida Endotoksin Bacillus Thuringiensis H-14 Galur Lokal terhadap Larva Vektor Malaria Anopheles Aconitus dan An.Maculatus

Blondine, Blondine (2009) Pengembangan Formulasi Biolarvasida Endotoksin Bacillus Thuringiensis H-14 Galur Lokal terhadap Larva Vektor Malaria Anopheles Aconitus dan An.Maculatus. Project Report. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit Salatiga.

Full text not available from this repository.

Abstract

Penyakit malaria yang disebabkan oleh plasmodium dan ditularkan oleh nyamuk Anopheles sp telah menjadi endemik di banyak kabupaten/kota di Indonesia. Kejadian malaria dari tahun ke tahun terus meningkat secara signifikan. Berdasarkan data tahun 1995-2005 dilaporkan 54 Kejadian Luar Biasa (KLB) malaria dengan 33.890 orang penderita dan 44 orang diantaranya meninggal dunia dengan Case Fatality Rate (CFR)1,31% di Indonesia. Sedangkan tahun 2006-2007 telah terjadi 8 KLB dengan kematian 18 orang meninggal dunia. Penggunaan insektisida kimia merupakan metode yang dikenal berhasil membunuh nyamuk. Namun demikian terdapat dampak negatif yaitu sifatnya yang tidak spesifik sehingga dapat membunuh organisme bukan target serta menimbulkan resistensi vektor. Disamping dampak negatif lainnya terhadap lingkungan. Timbulnya resistensi nyamuk terhadap insektisida kimia dan adanya pertimbangan terhadap keamanan lungkungan mendorong dikembangkannya formula biolarvasida-endotoksin dari Bacillus Thuringiensis H-14 yang efektif dan bersifat target spesifik. Pada tahun 1978, WHO telah merekomendasikan penggunaan endotoksin B Thuringiensis untuk mengendalikan larva nyamuk Anopheles sp, Aedes dan Culex sp. Balai Besar penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit (B2P2VRP)Salatiga. Sejak tahun 1991 telah melakukan eksplorasi B Thuringiensis dari berbagai habitat tanah termasuk tanah yang berada di lokasi endemik malaria dan telah diperoleh isolat B thuringiensis H-14 yang menghasilkan endotoksin. Hasil seleksi toksisitas isolat yang diperoleh menunjukkan bahwa isolat tersebut sangat toksik terhadap nyamuk Anopheles sp, Aedes Aegypty dan Culex sp. Bacillus Thuringiensis H-14 galur lokal efektif menurunkan kepadatanlarva An.sundaicus,An Aconitus lebih besar 70% selama 14 hari. Baqgaimanapun juga dalam aplikasinya, diperlukan formulasi endotoiksin sehingga keefektifannya dapat ditingkatkan. Di samping kemudahan dalam aplikasi dan pembawaan ke lapngan serta implementasi bagi masyarakat. Penelitian formulasi kristal endotoksin B thuringiensis H-14 galur lokal khususnya untuk pengendalian larva nyamuk An.Aconitus dan An.Maculatus belum banyak dilakukan.. penelitian akan dilakukan dalam dua tahun yaitu tahun 2010 dan 2011. Tujuan umum penelitian adalah mendapatkan formulasi biolarvasida endotoksin B Thuringiensis B Thuringiensis H-14 galur lokal untuk penegndalian larva An.Aconitus dan An.Maculatus. Tujuan Khusus adalah 1)Memperoleh pemisahan kristal protein (delta Endotoksin)dari spora B.Thuringiensis H-14 Galur lokal 2)Memperoleh konsentrasi optimal/efektif protein toksin dalam menentukan LC50(lethal Concentration 50) dan LC90 terhadap larva An.Aconitus dan An.Maculatus. Pada akhir tahun pertama diharapkan diperoleh kristal protein murni serta data LC50 dan Lc 90 Larva An.Aconitus dan An.Maculatus. Berdasarkan data pada tahun pertama, ppada tahun kedua dilakukan 3kegiatan yaitu 1) Formulasi biolarvassida endotoksin B Thuringiensis H-14 galur lokal dalam bentuk powder, granul dan pengujian toksisitasnya terhadap larva An. Conitus dan An. Maculatus 2) Pengujian pada skala lapangan 3)Pengajuan HAKI/MERK dan penjajakan mitra untuk komersialisasi biolarvasida. Peningkatan kristal protein dilakukan pengembangbiakkan isolat B Thuringiensis H-14 dalam media nutrient agar sebagai sumber nitrogen. Pemisahan kristal protein dilakukan dengan zona gradien sentrifugasi atau dialisis. Sedangkan pengujian LC50 dan LC90 akan dilakukan dengan metode standar WHO. Rancangan penelitian ini adalah Post Test Control Group Design dengan jenis penelitian eksperimental murni. Hasil ooenelitian menunjukkan bahwa kristal protein toksin (Delta-endotoksin) B Thuringiensis H-14 galur lokal yang diperoleh dalam formulasi bubuk efektif mematikan larva An.Maculatus pada LC50 =0,15 ppm dan LC90=0,85ppm) serta An.Aconitus (LC50+1,18ppm dan Lc90=2,12ppm)selama 24 jam pengujian. Untuk meningkatkan efektifitas kristal protein toksin (deltaendotoksin) Bthuringiensis H-14 galur lokal disarankan untuk membuat suatu teknik enkapsulasi yang tepat untuk pengendalian larva nyamuk.

Item Type: Monograph (Project Report)
Uncontrolled Keywords: ANOPHELES SP PENGENDALIAN LARVA NYAMUK FORMULASI BIOLARVASIDA
Subjects: QS-QZ Preclinical sciences (NLM Classification) > QW Microbiology. Immunology > QW 1-300 Microbiology
Divisions: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit Salatiga
Depositing User: Administrator Eprints
Date Deposited: 02 Oct 2017 05:30
Last Modified: 07 Nov 2017 03:54
URI: https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/2131

Actions (login required)

View Item View Item