REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

Analsis Lanjut Riset Kesehatan Dasar 2007 : Pemetaan dan Penentuan Faktor Risiko Malaria di Indonesia

Omposunggu, Sahat (2009) Analsis Lanjut Riset Kesehatan Dasar 2007 : Pemetaan dan Penentuan Faktor Risiko Malaria di Indonesia. Project Report. Pusat Penelitian dan Pengembangan Bio Medis dan Farmasi.

Full text not available from this repository.

Abstract

Untuk mencapai visi "Masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat" dan misi "Membuat rakyat sehat", salah satu sasaran Departemen Kesehatan adalah "berfungsinya sistim informasi kesehatan yang berbasis bukti (evidence base)" di seluruh Indonesia. Untuk itu, selama tahun 2007-2008 Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan telah melakukan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang meliputi semua indikator kesehatan yang utama dan salah satu jenis data yang dikumpulkan adalah malaria dan beberapa jenis data yang terkait dengannya. Tujuan analisis ini adalah untuk memetakan dan menentukan faktor risiko malaria di Indonesia. Desain penelitian adalah survei potong lintang (cross sectional) dan jenis penelitian adalah observasi non intervensi. Populasi adalah seluruh penduduk Indonesia. Sampel Rumah Tangga yang dipilih diintegrasikan dengan sampel Susenas 2007 Badan Pusat Statistik. Seluruh Blok Sensus Susenas Kor juga dijadikan sebagai Blok Sensus Riskesdas. Pengumpulan data dilakukan selama tahun 2007-2008 yang meliputi 33 provinsi atau 458 kabupaten/kota, yang meliputi 17.397 Blok Sensus. Analisis dilakukan di Jakarta, selama enam bulan (Juli -Desember 2008). Unit analisis adalah individu. Tidak ada kriteria eksklusi, keeuali data yang tersingkirkan pada waktu cleaning data otomatis tidak masuk dalam analisis. Variabel yang dianalisis meliputi: provinsi, kabupaten/kota, tipe daerah, jenis kelamin, umur, pendidikan, pekerjaan, pengeluaran perkapita, letak kandang temak besar, jarak sarana kesehatan dan waktu tempuh ke sarana kesehatan. Hasil menunjukkan bahwa besarnya prevalensi malaria di seluruh Indonesia adalah 16,7‰ dengan kisaran pada provinsi antara 1,8‰ di Jawa Timur hingga 262,1‰ di Papua Barat. Proporsi malaria yang terdiagnosis oleh tenaga kesehatan kurang lebih sama dengan yang didiagnosis menurut gejala malaria. Besarnya cakupan pengobatan malaria dengan obat program dalam 24 jam sesudah sakit di seluruh Indonesia adalah 45% dengan kisaran pada provinsi antara 20,8% di DI Yogyakarta hingga 64,9% di Kepulauan Riau. Di antara penderita malaria di seluruh Indonesia terdapat 1,1% yang menderita rangkap dengan filariasis, di mana kisarannya berkisar antara 0% di empat provinsi (DI Yogyakarta, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Maluku) hingga 10,3% di DKI Jakarta. Terdapat delapan faktor yang berperan sebagai faktor risiko malaria, yaitu tipe daerah, jenis ke1amin, pendidikan, pekerjaan, pengeluaran perkapita, letak kandang ternak besar, jarak sarana kesehatan dan waktu tempuh ke sarana kesehatan, di mana faktor risiko terbesar adalah waktu tempuh ke kesehatan ≥3 jam (OR = 2,95) dan paling keeil adalah letak kandang di dalam rumah (OR = 0,52); umur merupakan variabel konfounding. Disarankan pada Riskesdas yang akan datang penyempurnaan berupa: perluasan cakupan wilayah survei hingga ke kecamatan dan desa, melengkapi diagnosis malaria dengan pemeriksaan darah seeara mikroskopis atau Rapid Diagnosis Test (RDT), memperbanyak data variabel yang berkaitan dengan malaria seperti tempat perindukan vektor, pemakaian ke1ambu jangka panjang, pekerjaan malam hari, atau kebiasaan keluar rumah pada malam hari, dan sebagainya.

Item Type: Monograph (Project Report)
Uncontrolled Keywords: malaria; faktor risiko
Subjects: W Medicine and related subjects (NLM Classification) > WC Communicable Diseases > WC 680-950 Tropical and Parasitic Diseases
Divisions: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Pusat Penelitian dan Pengembangan Bio Medis dan Farmasi
Depositing User: Administrator Eprints
Date Deposited: 02 Oct 2017 05:30
Last Modified: 09 Nov 2017 03:23
URI: https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/2088

Actions (login required)

View Item View Item