REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

Analisis 20 Butir Pertanyaan Self Reporting Questionnaire pada Masyarakat Indonesia

Idaiani, Sri (2009) Analisis 20 Butir Pertanyaan Self Reporting Questionnaire pada Masyarakat Indonesia. Project Report. Pusat Penelitian dan Pengembangan Bio Medis dan Farmasi.

Full text not available from this repository.

Abstract

Self-Reporting Questionnaire (SRQ) adalah kuesioner yang dikembangkan oleh World Health Organization (WHO) untuk skrining gangguan psikiatri clan untuk keperluan penelitian. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007 menggunakan SRQ untuk menilai kesehatan jiwa penduduk Indonesia. Meskipun kuesioner ini sudah valid clan reliabel digunakan sebagai alat ukur gangguan mental emosional atau distres, masih perlu dilakukan analisis terhadap butir butir pertanyaan yang membentuk konstruk kuesioner ini. Tujuan umum penelitian adalah untuk melakukan analisis butir-butir pertanyaan SRQ. Tujuan khususnya untuk menilai butir-butir pertanyaan yang terbanyak dialami individu yang mengalami gangguan mental emosional, menilai butir-butir pertanyaan SRQ pada kelompok yang mengalami gangguan mental emosional dan tidak mengalami gangguan mental emosional, mengidentifikasi kelompok yang mengalami gejala gangguan kognitif, cemas-depresi, somatik, dan penurunan energy. Penelitian ini merupakan analisis lanjut Riskesdas 2007. Sampel Riskesdas 2007 sarna dengan Survei Sosial Ekonomi Nasional 2007 yang dilaksanakan oleh Biro Pusat Statistik (BPS). Data diolah dengan komputer, menggunakan program SPSS versi 15. Jumlah sampel yang dianalisis sekitar 664.196 orang, berusia minimal 15 tahun. Prevalensi gangguan mental emosional pada masyarakat Indonesia 12,7%, lebih banyak pada perempuan, tidak sekolah, tidak bekerja, tinggal di perdesaan, kelompok pengeluaran perkapita rendah (kuintil). Gejala terbanyak yang dialami masyarakat adalah sakit kepala, mudah lelah, sulit tidur, rasa tidak enak di perut dan tidak nafsu makan. Kelompok yang cenderung lebih banyak mengalami gangguan mental emosional antara lain usia tua, perempuan, pendidikan rendah, tidak bekerja, tinggal di perdesaan clan mempunyai tingkat pendapatan perkapita rumah tangga rendah. Gejala yang erat hubungannya atau memberikan kontribusi yang besar untuk gangguan mental emosional antara lain tidak mampu melakukan hal-hal yang bermanfaat dalam hidup, mempunyai pikiran untuk mengakhiri hidup, merasa tidak berharga, pekerjaan sehari-hari terganggu dan merasa sulit menikmati kegiatan sehari-hari. Kelompok yang banyak memilki gejala kognitif banyak pada usia 35-54. Kelompok yang banyak memilki gejala cemas, lebih banyak pada laki-laki. Pada kelompok yang banyak memiliki gejala depresi, paling banyak dialami kelompok usia 65-74 tahun, jenis kelamin laki-laki dan terbanyak pada kelompok yang memiliki tingkat pengeluaran perkapita tinggi (kuintil 4-5). Gejala somatik banyak dialami laki-laki, pendidikan rendah, tidak bekerja, tinggal di kota dan berasal dari kelompok pengeluaran perkapita rendah (kuintil), yang sedikit berbeda adalah kelompok yang banyak memiliki gejala-gejala penurunan energi yaitu tidak tampak pola gejala yang khas berdasarkan karakteristik latar belakang masyarakat.

Item Type: Monograph (Project Report)
Uncontrolled Keywords: SRQ; Riskesdas; distres
Subjects: W Medicine and related subjects (NLM Classification) > WM Psychiatry > WM 1-110 Reference Works. General Works
Divisions: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Pusat Penelitian dan Pengembangan Bio Medis dan Farmasi
Depositing User: Administrator Eprints
Date Deposited: 02 Oct 2017 05:30
Last Modified: 10 Nov 2017 05:33
URI: https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/2045

Actions (login required)

View Item View Item