REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

Hubungan Latihan Fisik dengan Status Gizi dan Status Imunitas pada Lansia di Kota Bogor, Jawa Barat

Reviana Ch. (2001) Hubungan Latihan Fisik dengan Status Gizi dan Status Imunitas pada Lansia di Kota Bogor, Jawa Barat. Project Report. Center for Research and Development of Nutrition and Food, NIHRD.

Full text not available from this repository.

Abstract

Latar belakang : Prosentase Lansia meningkat mencapai 7,5% (BPS, 1995). Seiring dengan meningkatnya umur Lansia, terjadi pula perubahan komposisi tubuh dan penurunan aktifitas maupun imunitasnya. Diketahui pula bahwa peningkatakan latihan fisik pada Lansia akan meningkatkan kekuatan otot dan immunitasnya. Tujuan penelitian : Mengetahui perbedaan status gizi dan status imunitas antara Lansia (umur > 60 tahun) yang melakukan latihan fisik secara teratur dan Lansia yang jarang atau tidak pernah melakukan latihan fisik. Metode penelitian : Disain penelitian ini adalah potong lintang. Sampelnya terdiri dari dua kelompok yang berasal dari tiga klub kesegaran jasmani Lansia di Bogor (untuk kelompok I) dan dari dua kelurahan di kota Bogor (untuk kelompok II). Kelompok I adalah Lansia yang melakukan latihan fisik 3-4 kali/minggu secara teratur; kelompok II adalah Lansia yang tidak pernah atau jarang melakukan latihan fisik, yang semuanya sehat secara klinis, tidak sedang menderita penyakit infeksi dan bersedia ikut dalam penelitian. Besar sampel masing-masing kelompok sebanyak 34 orang. Hasil : Berdasarkan hasil uji statistik terhadap data status gizi (Berat Badan, Tinggi Badan, Lingkar Lengan Atas, Indeks Massa Tubuh, Total Skinfold, Body Fat Persen, Fat Free Mass dan Mid-arms Muscle Area) diketahui bahwa status gizi Lansia yang melakukan latihan fisik secara teratur (kelompok I) tidak berbeda dengan status gizi yang jarang atau tidak pernah melakukan latihan fisik (kelompok II), meski ada dua dari delapan variabel tersebut (Lingkar Lengan Atas dan Fat Free Mass) yang menunjukkan adanya perbedaan antara dua kelompok Lansia itu. Untuk status imunitas kelompok I dan kelompok II ternyata juga tidak berbeda. Hal ini tampak dari bukan saja % limposit, leukosit, dan TLC (Total Lymposit Count) dua kelompok tersebut tidak berbeda secara statistik, tetapi juga rata-rata status imunitasnya tidak berbeda. Demikian pula halnya dengan uji statistik terhadap data haemoglobin dan hematokrit kelompok I dan kelompok II; keduanya tidak memiliki perbedaan haemoglobin dan hematokrit. Hasil uji statistik terhadap data konsumsi zat gizi kedua kelompok (yang meliputi Energi, Protein, Karbohidrat, Lemak, Kalsium, Besi, Vitamin A, Vitamin B, dan Vitamin C) juga menunjukkan tidak adanya perbedaan antara kelompok I dan kelompok II. Kesimpulan : Tidak ada hubungan antara status gizi dan status imunitas Lansia yang diteliti dengan latihan fisik yang mereka lakukan.Saran : Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut, bukan saja mencakup variabel yang telah diteliti tapi juga meneliti penggunaan energi, alokasi waktu, kadar insulin darah, status imunitas selular dengan besar sampel yang lebih besar dari dua daerah yang berbeda karakteristinya (urban dan rural).

Item Type: Monograph (Project Report)
Uncontrolled Keywords: status gizi; status imunitas; Lansia; latihan fisik
Subjects: W Medicine and related subjects (NLM Classification) > WT Geriatrics. Chronic Disease > WT 100-166 Geriatrics
Divisions: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Center for Research and Development of Nutrition and Food, NIHRD
Depositing User: Administrator Eprints
Date Deposited: 02 Oct 2017 05:30
Last Modified: 09 Nov 2017 03:08
URI: https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/1813

Actions (login required)

View Item View Item