REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

Efektifitas Pemberian Formula Makanan Glikemik Tinggi dalam Penatalaksanaan Gizi Buruk Rawat Inap

Soetrisno, Uken S.S. (2001) Efektifitas Pemberian Formula Makanan Glikemik Tinggi dalam Penatalaksanaan Gizi Buruk Rawat Inap. Project Report. Center for Research and Development of Nutrition and Food, NIHRD.

Full text not available from this repository.

Abstract

Latar Belakang. Kasus gizi buruk (berat badan terhadap umur lebih kurang 60 persen standard WHO-NCHS) atau kurang energi protein (KEP) berat dengan cirri marasmus atau busung lapar muncul kembali di beberapa propinsi sebagai akibat keadaan krisis ekonomi yang berkepanjangan (LIPI, 1999). Terjadi peningkatan drastis jumlah penderita gizi buruk pengunjung klinik gizi Puslitbang Gizi, kenaikan tersebut menpacai 3-4 kali lipat dari keadaan sebelum krisis (Sandjaja, 1999). Paket rehabilitasi yang termasuk pemberian makanan dengan bahan dasar susu, yang diduga kurang tepat untuk penderita KEP, karena keadaan klinis penderita gizi buruk dengan atau tanpa gejala spesifik, umumnya mengalami atrofi vili dari dinding usus (brush border), cenderung sensitive terhadap protein susu (Suharyno, 1982). Makanan bagi penderita gizi kurang seharusnya ditujukan untuk mengatasi keadaan tersebut di atas. Di samping itu, dalam penatalaksanaan diit harus bertahap tergantung pada kondisi penderita, yaitu tahap stabilitasi (mengatasi gejala spesifik), penyesuaian (cath-up) dan pemulihan (Depkes, R.I., 2000). Perlu diteliti pengaruh formula makanan yang mengandung karbohidrat mudah diserap dengasn indeks glikemik tinggi dibandingkan dengan makanan yang biasa diberikan di rumah sakit untuk rehabilitasi anak penderita gizi. Tujuan: Mengetahui tingkat keberhasilan gormula glikemik tinggi yang berbahan dasar karbohidrat dan protein lokal terolah yang mudah serap untuk penatalaksanaan diit penderita gizi buruk dibandingkan dengan formula yang biasa diberikan di rumah sakit. Hasil penelitian ini akan merupakan input penting bagi strategi nasional MPASI dalam penanggulangan gizi buruk. Metode: Sebanyak 35 anak diberi makanan formula glikemik tinggi atau diberi makanan makanan formula modisko susu-gula-minyak yang tidak terolah. Masing-masing kelompok diberi formula yang mengandung 75 Kal/ 1 g protein per 100 ml selama 7 hari dirawat; dilanjutkan dengan 100 Kal/g protein dan 135 kal/protein selama masing-masing 14 hari selama rawat jalan. Pengukuran antropometri, masukan zat gizi dan jumlah makanan formula, serta komponen darah dilakukan pada saat masuk dan keluar dari RS dan saat kontrol terakhir. Hasil dan Kesimpulan: Berdasarkan rata-rata persentase jumlah formula yang dikonsumsi (lebih besar 60 peren) maka formula glikemik tinggi dapat diterima dengan baik oleh anak penderita gizi buruk. Penambahan berat badan penderita gizi buruk setelah pemberian formula selama 35 hari mencapai 50 g per minggu sebagaimana dianjurkan dalam pedoman tatalaksana kurang energi protein. Formula glikemik tinggi menaikkan glukosa darah dengan stabilsampai 24 am setelah makan.Saran. Formula glikemik tinggi harus diperkaya dengan zat gizi mikro yang dibutuhkan oleh anak penderita gizi buruk. Untuk mengetahui pengaruh formula glikemik tinggi terhadap perbaikan status gizi anak gizi buruk, perlu dilakukan pemberian formula dalam jangka waktu yang lebih lama.

Item Type: Monograph (Project Report)
Uncontrolled Keywords: kurang energi protein (KEP); glikemik tinggi; rehabilitasi anak penderita gizi
Subjects: W Medicine and related subjects (NLM Classification) > WD Disorders of Systemic, Metabolic or Environmental Origin, etc. > WD 100-175 Nutrition Disorders
Divisions: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Center for Research and Development of Nutrition and Food, NIHRD
Depositing User: Administrator Eprints
Date Deposited: 02 Oct 2017 05:30
Last Modified: 09 Nov 2017 04:38
URI: https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/1810

Actions (login required)

View Item View Item