REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

Efikasi Formulasi Liquid Bacillus thuringiensis H-14 Strain Lokal Dibandingkan dengan Vectobac 12 AS sebagai Agen Pengendali Jentik Anopheles maculatus

Blondine, Blondine (2000) Efikasi Formulasi Liquid Bacillus thuringiensis H-14 Strain Lokal Dibandingkan dengan Vectobac 12 AS sebagai Agen Pengendali Jentik Anopheles maculatus. Project Report. Pusat Penelitian dan Pengembangan Ekologi dan Status Kesehatan.

Full text not available from this repository.

Abstract

Bacillus thuringiensis H-14 telah dikenal sebagai bakteri yang mempunyai sifat insektisida spesifik sehingga banyak digunakan untuk pengendalaian hayati. Ditemukan strain lokal Bacillus thuringiensis H-14 yang diisolasi dari habitat tanah di Balai Penelitian Vektor dan Reservoir Penyakit (BPVRP) Salatiga. Bacillus thuringiensis H-14 diformulasi dalam media lokal infus kedelai dalam bentuk liquid dan powder yang dilakukan di PAU, UGM Yogyakarta. Tujuan penelitian ini adalah mengkulturisasi B. thuringiensis H-14 strain lokal dalam media infus kedelai dan uji patogenisitasnya terhadap jentik nyamuk Anopheles aconitus, Aedes aegypti dan Culex quinquefasciatus instar III akhir di laboratorium. Uji patogenisitas kedua formulasi terhadap jentik nyamuk vektor dilakukan menurut prosedur WHO (1989) untuk memperoleh nilai LC50 dan LC90 yang dihitung dengan analisis probit. Hasil yang diperoleh menunjukkan jumlah sel hiduo dan jumlah spora hidup formulasi liquid B. thuringiensis H-14 strain lokal adalah sebesar 8,0 x 109 sel/ml dan 8,9 x 109 spora/ml, dapat mengendalikan jentik nyamuk An. aconitus, Ae. aegypti dan Cx. quingquefasciatus berturut-turut sebesar 0,0010 ml/100 ml (LC50) dan 0,0059 ml/100 ml (LC90); 0,0003 ml/100 ml (LC50) dan 0,0024 ml/100 ml (LC90); 0,0007 ml/100 ml (LC50) dan 0,0022 ml/100 ml (LC90) selama 24 jam pengujian. Pada 48 jam pengujian, dibutuhkan dosis 0,0003 ml/100 ml (LC50) dan 0,0022 ml/100 ml (LC90); 0,0001 ml/100 ml (LC50) dan 0,0009 ml/100 ml (LC90); 0,0001 ml/100 ml (LC50) dan 0,0011 ml/100 ml (LC90). Jumlah sel hidup dan spora hidup formulasi powder B. thuringiensis H-14 strain lokal sebesar 5,4 x 109 sel/ml dan 9,9 x 109 spora/ml dapat mengendalikan jentik nyamuk An. aconitus, Ae. aegypti dan Cx. quinquefasciatus berturut-turut sebesar 0,1002 mg/l (LC50) dan 0,3453 mg/l (LC90); 0,0111 mg/l (LC50) dan 0,0412 mg/l (LC90); 0,0317 mg/l (LC50) dan 0,1057 mg/l (LC90) selama 24 jam pengujian. Pada 48 jam pengujian, dibutuhkan dosis 0,0288 mg/l (LC50) dan 0,2005 mg/l (LC90); 0,0060 mg/l (LC50) dan 0,0254 mg/l (LC90); 0,0146 mg/l (LC50) dan 0,0824 mg/l (LC90). Dengan demikian B. thuringiensis H-14 yang diformulasi dalam media infus kedelai efektif dalam mengendalikan jentik nyamuk vektor.

Item Type: Monograph (Project Report)
Uncontrolled Keywords: Bacillus thuringiensis H-14; Anopheles aconitus; Aedes aegypti; Abstrak Penelitian Kesehatan
Subjects: QS-QZ Preclinical sciences (NLM Classification) > QW Microbiology. Immunology > QW 1-300 Microbiology
Divisions: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Pusat Penelitian dan Pengembangan Ekologi dan Status Kesehatan
Depositing User: Administrator Eprints
Date Deposited: 02 Oct 2017 05:30
Last Modified: 07 Nov 2017 14:40
URI: https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/1646

Actions (login required)

View Item View Item