REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Timbulnya Gangguan Akibat Kekurangan Yodium di Daerah Pantai

Subekti, Imam (2000) Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Timbulnya Gangguan Akibat Kekurangan Yodium di Daerah Pantai. Project Report. Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi dan Makanan.

Full text not available from this repository.

Abstract

Hasil survai GAKY 1996--1998 menunjukkan bahwa di beberapa daerah pantai terdapat prevalensi gondok yang tinggi seperti di Maluku, Kepulauan Banggai (Sulawesi Tengah), di Gunung Kidul (Yogyakarta) dan di Karawang (Jawa Barat). Untuk itu telah dilakukan penelitian yang bertujuan mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya defisiensi yodium di kalangan penduduk yang bertempat tinggal di daerah pantai. Penelitian ini dilakukan oleh Kanwil Sulawesi Tengah bekerjasama dengan Puslitbang Gizi Bogor. Penelitian dilakukan secara cross-sectional di Kecamatan Banggai (endemik berat) dan Batui (non endemik) di Kabupaten Banggai. Sampel penelitian adalah 30 orang WUS, 30 wanita hamil/menyusui dan 30 anak sekolah dasar. Data yang dikumpulkan meliputi, pola konsumsi makanan, pengukuran pembesaran kelenjar gondok dengan palpasi, kadar yodium dalam urine, pengukuran antropometri, kandungan yodium dan goitrogenik pada berbagai sample makanan, kandungan yodium pada sample air minum, tanah dan garam konsumsi. Hasil penelitian menunjukkan desa Tinakin laut yang pada tahun 1992 termasuk desa endemik berat ternyata saat studi dilakukan (1999) telah berubah menjadi endemik sedang (TGR 20%), sebaliknya de Lamo yang semula desa non endemik menjadi desa endemik ringan. Berdasarkan pengukuran antropometri TB/U, di desa pantai Tinakin Laut sekitar 50% sampel anak SD berstatus gizi kurang. Frekuensi konsumsi ikan di desa pantai ternyata memang tinggi yaitu 96% sampel menyatakan makan ikan hampir setiap hari. Cara pemasakan yang paling sering adalah dengan cara kuah asam. Ada beberapa jenis umbi-umbian yang biasa dikonsumsi yang ternyata mengandung HCN cukup tinggi (>30 mg/100 g). Di desa pantai (endemik sedang), 20% sampel garam yang diperiksa tidak mengandung yodium, dan 60% tidak memenuhi syarat (< 40 ppm). Hasil analisis terhadap beberapa faktor risiko antara lain konsumsi umbi-umbian dan cara pengolahan ikan ternyata tidak ada hubungan dengan kejadian gondok pada sampel. Faktor-faktor yang diduga berpengaruh terhadap timbulnya GAKY di daerah pantai adalah rendahnya kandungan yodium pada air minum (0,89--1,47 ppm). Adanya faktor konsumsi umbi-umbian yang mengandung goitrogen, cara pengolahan ikan serta penggunaan garam yang tidak beryodium atau kurang memenuhi syarat berperan memperberat keadaan.

Item Type: Monograph (Project Report)
Uncontrolled Keywords: defisiensi yodium; daerah pantai; wanita usia subur (WUS); Abstrak Penelitian Kesehatan
Subjects: W Medicine and related subjects (NLM Classification) > WD Disorders of Systemic, Metabolic or Environmental Origin, etc. > WD 100-175 Nutrition Disorders
Divisions: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi dan Makanan
Depositing User: Administrator Eprints
Date Deposited: 02 Oct 2017 05:29
Last Modified: 10 Nov 2017 06:26
URI: https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/1591

Actions (login required)

View Item View Item